libur sekolah telah usai. Masa libur termasuk jadwal yang telah ditentukan untuk memberikan waktu istirahat bagi siswa.Â
MasaNamun, menghadapi kenyataan pasca libur, fenomena yang mencolok adalah banyaknya siswa yang tidak masuk sekolah tepat waktu.Â
Jadwal libur sekolah biasanya telah diatur dengan cermat untuk memberikan kesempatan siswa untuk beristirahat dan menyegarkan pikiran. Akan tetapi, tampaknya masih ada tantangan yang dihadapi oleh sebagian siswa untuk kembali ke kegiatan pembelajaran.
Hari pertama masuk sekolah setelah libur seharusnya menjadi momen untuk memulai perjalanan masa belajar di semester baru. Absennya sejumlah siswa menimbulkan pertanyaan tentang faktor-faktor yang mendasarinya.
Apakah faktor ketidakseimbangan antara waktu libur dengan kegiatannya yang terlalu padat dan kesulitan beradaptasi kembali ke rutinitas sekolah?Â
Ataukah terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesiapan siswa untuk kembali ke bangku sekolah?
Tidak dapat dipungkiri bahwa libur sekolah adalah hak siswa untuk beristirahat (healing) dan atau recharge kembali energi yang baru.Â
Namun, penting untuk memahami bahwa jadwal libur yang telah ditentukan juga ada batasan waktu yang perlu dihormati agar dapat memulai kembali proses belajar-mengajar tepat waktu.
Hari pertama masuk sekolah setelah libur seharusnya menjadi momen berharga untuk membentuk semangat dan motivasi baru dalam belajar.Â
Kehadiran siswa di kelas pada hari pertama masuk sekolah sangat penting untuk memastikan bahwa siswa tidak tertinggal dari segala aspek yang terjadi di sekolah.
Mungkin saja ada permasalahan yang lebih mendalam dibalik absennya siswa ini. Mungkin mereka menghadapi kesulitan dalam menyesuaikan diri kembali dengan lingkungan sekolah. Atau mungkin mereka membutuhkan dukungan tambahan untuk mengatasi ketidaknyamanan atau kecemasan.
Orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola waktu libur anak-anak mereka. Dengan memberikan dukungan dan motivasi untuk kembali ke sekolah tepat waktu.Â
Turut serta mengetahui faktor-faktor apa yang mungkin mempengaruhi kesiapan anak-anak mereka, maka dapat membantu menciptakan lingkungan pembelajaran maupun situasi mental yang lebih positif.