Proses SKP yang terintegrasi dengan sistem online juga menciptakan transparansi dan akuntabilitas yang baik. Guru dapat melihat secara langsung progres dan hasil penilaiannya, serta memberikan umpan balik yang lebih cepat dan memungkinkan perbaikan sepanjang Tahun Ajaran.Â
Dengan demikian, SKP online ala e-Kinerja bukan hanya sekadar tugas administrasi, tetapi juga menjadi alat yang efektif untuk mendorong pengembangan profesionalisme guru dan peningkatan mutu pendidikan.
Tantangan dalam menyelesaikan SKP online melalui e-Kinerja memang beragam. Meskipun prosesnya bisa cepat, namun tetap ada beberapa kendala yang menjadi hambatan bagi sebagian guru.Â
Menurut hemat saya, berikut adalah analisis lebih lanjut mengenai kendala-kendala tersebut.
1. Dilema guru senior yang gagap teknologi
Guru senior atau yang hampir memasuki masa purnabakti/pensiun memang mungkin menghadapi kesulitan dalam beradaptasi dengan teknologi. Dalam mengatasi hal ini, pelatihan khusus atau dukungan teknis mungkin dapat membantu.Â
Tapi tetap saja jika guru senior dibiarkan begitu saja maka bisa jadi SKP-nya tak akan selesai.Â
Pengenalan langkah-langkah dasar, tutorial singkat, atau bahkan bantuan langsung dari rekan-rekan guru muda yang lebih terampil dalam teknologi akan sangat berguna bagi guru senior untuk menyelesaikan SKP online ini.
2. Masih minim pengelolaan dokumen
Manajemen dokumen yang belum terkelola dengan baik merupakan masalah umum di berbagai sektor, termasuk di kalangan tenaga pendidik. Mengingat sangat banyak dokumen lain yang harus disiapkan, serta besarnya tugas dan pekerjaan dalam mengajar.
Membiasakan diri untuk merapikan dan mengelola dokumen secara teratur akan membantu para guru mengatasi kendala ini.Â
Masalah klasik yang dihadapi oleh banyak pegawai hingga saat ini adalah pengelolaan dokumen-dokumen penting yang belum terkelola dengan baik.Â