Liburan adalah saat yang tepat untuk memberikan pemahaman kepada anak tentang bagaimana mewujudkan keselamatan dengan konsep yang menghibur.
Selalu ingatkan anak untuk tetap bergerak dekat dan tidak berjauhan dari orangtua. Penerapan aturan ini membantu meminimalkan risiko kehilangan kendali demi memberikan rasa aman kepada anak selama liburan.
4. Ingatkan anak membatasi interaksi dengan orang asing
Selama berlibur, pastinya kita akan berjumpa dengan banyak orang atau dengan sesama pengunjung tempat wisata yang dikunjungi.
Namun melibatkan anak dalam percakapan tentang keselamatan adalah kunci penting. Jelaskan dengan tegas bahwa mereka tidak boleh mengikuti orang asing, bahkan jika orang tersebut menawarkan sesuatu yang menarik.Â
Tentu saja anak harus belajar membatasi interaksi dengan orang asing yang ditemui selama dalam perjalanan atau berada di tempat wisata.Â
Prinsip ini bukan mengajarkan anak untuk anti-sosial. melainkan ini dapat membantu melindungi anak dari potensi bahaya seperti hipnotis atau penipuan.
Meskipun anak ASIK selalu bergerak tanpa henti, namun orangtua tidak boleh menyerah atau mengabaikan untuk mengajarkan anak tentang keselamatan pribadi.Â
Berbicaralah dengan anak tentang pentingnya menjaga jarak dengan orang asing sebagai bentuk kewaspadaan. serta memberikan contoh situasi dimana anak harus lebih berhati-hati.
Juga, ajarkan anak tentang prinsip keamanan pribadi dengan tidak meninggalkan kelompok/rombongan tanpa memberitahu orangtua. Bukan untuk membuat anak merasa takut, melainkan langkah preventif untuk melindungi mereka.
Sebaliknya, anak perlu diajarkan berinteraksi dengan petugas keamanan atau pihak pengelola tempat wisata.