Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Waspada Penculikan, Simak Pengalaman dan Tips Liburan Aman Bareng Anak

21 Desember 2023   18:08 Diperbarui: 23 Desember 2023   15:33 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangtua wajib selalu mengawasi dan memantau pergerakan anak saat liburan. (foto Akbar Pitopang)

Liburan adalah saat yang tepat untuk memberikan pemahaman kepada anak tentang bagaimana mewujudkan keselamatan dengan konsep yang menghibur.

Selalu ingatkan anak untuk tetap bergerak dekat dan tidak berjauhan dari orangtua. Penerapan aturan ini membantu meminimalkan risiko kehilangan kendali demi memberikan rasa aman kepada anak selama liburan.

Selalu bersamai anak dalam momen liburan di tempat wisata yang dikunjungi. (foto Akbar Pitopang)
Selalu bersamai anak dalam momen liburan di tempat wisata yang dikunjungi. (foto Akbar Pitopang)

4. Ingatkan anak membatasi interaksi dengan orang asing

Selama berlibur, pastinya kita akan berjumpa dengan banyak orang atau dengan sesama pengunjung tempat wisata yang dikunjungi.

Namun melibatkan anak dalam percakapan tentang keselamatan adalah kunci penting. Jelaskan dengan tegas bahwa mereka tidak boleh mengikuti orang asing, bahkan jika orang tersebut menawarkan sesuatu yang menarik. 

Tentu saja anak harus belajar membatasi interaksi dengan orang asing yang ditemui selama dalam perjalanan atau berada di tempat wisata. 

Prinsip ini bukan mengajarkan anak untuk anti-sosial. melainkan ini dapat membantu melindungi anak dari potensi bahaya seperti hipnotis atau penipuan.

Meskipun anak ASIK selalu bergerak tanpa henti, namun orangtua tidak boleh menyerah atau mengabaikan untuk mengajarkan anak tentang keselamatan pribadi. 

Berbicaralah dengan anak tentang pentingnya menjaga jarak dengan orang asing sebagai bentuk kewaspadaan. serta memberikan contoh situasi dimana anak harus lebih berhati-hati.

Juga, ajarkan anak tentang prinsip keamanan pribadi dengan tidak meninggalkan kelompok/rombongan tanpa memberitahu orangtua. Bukan untuk membuat anak merasa takut, melainkan langkah preventif untuk melindungi mereka.

Sebaliknya, anak perlu diajarkan berinteraksi dengan petugas keamanan atau pihak pengelola tempat wisata.

5. Lengkapi kebutuhan dasar anak 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun