Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Jejak Ekowisata Lembah Harau: Pergulatan Peta Keberlanjutan Kelestarian Alam

20 Desember 2023   21:27 Diperbarui: 23 Desember 2023   06:38 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ini diambil tahun 2017 yang lalu. Saat ini di lokasi yang sama sudah dibangun wahana wisata kekinian. (foto Akbar Pitopang)

Pembangunan infrastruktur yang tidak seimbang dengan aspek ekologi dan resapan air alami dapat mengakibatkan dampak serius, seperti terjadinya banjir. 

Dengan melihat ramainya pembangunan di Lembah Harau terutama yang berkaitan dengan pariwisata, kita dapat mempertanyakan sejauh mana perhatian terhadap perencanaan tata ruang dan pengelolaan bentang alam yang ada.

Sebagai pembelajaran untuk kedepannya, perlu adanya evaluasi mendalam terhadap pembangunan infrastruktur di Lembah Harau. 

Pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan harus menjadi prioritas. Dengan memperhitungkan daya dukung ketersediaan kawasan yang memenuhi persyaratan lingkungan setempat. 

Semoga Lembah Harau dapat terus menjadi destinasi pariwisata berkelanjutan yang indah tanpa mengorbankan elemen keasriannya. 

Lembah Harau lanskapnya seperti di animasi Avatar, sumber daya alaminya yakni air, udara dan tanah di kawasan ini harus dijaga dan dirawat. Jangan sampai "negara api" menyerang! 

Spot wisata kekinian di Lembah Harau yang telah viral, berlatar sawah dan perbukitan. (koleksi Akbar Pitopang/Aldo Rizki)
Spot wisata kekinian di Lembah Harau yang telah viral, berlatar sawah dan perbukitan. (koleksi Akbar Pitopang/Aldo Rizki)

Langkah-langkah menyongsong pariwisata berkelanjutan di Lembah Harau

Dari laman indonesia.travel.id, disebutkan bahwa Lembah Harau yang telah diakui sebagai kawasan geopark alias taman geologi (taman bumi). Seharusnya menjadi salah satu pilot project dalam penerapan prinsip pariwisata berkelanjutan. 

Dalam perspektif saya sebagai seorang awam yang mencermati kejadian banjir di kawasan ini, menurut saya tampaknya penting untuk memahami dan merangkum langkah-langkah yang relevan guna memastikan keberlanjutan pariwisata, kelestarian alam dan kehidupan masyarakat lokal.

Pariwisata berkelanjutan, sebagaimana menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, bukan sekadar konsep. Adalah bentuk pengembangan pariwisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang. Serta memiliki dampak pada aspek lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi, baik untuk penduduk setempat maupun para wisatawan yang datang berkunjung. [sumber]

Lembah Harau dengan keindahan geologinya yang memukau, menjadi warisan keindahan alam yang perlu dijaga dan dikelola dengan bijaksana dan terencana. 

Musibah banjir yang melanda Lembah Harau menjadi alarm yang mengingatkan pentingnya menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan di kawasan ini, terutama karena Lembah Harau telah diakui sebagai kawasan geopark. 

Berdasarkan analisis dan pemantauan, terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dioptimalkan agar pengelolaan pariwisata di Lembah Harau lebih berkelanjutan:

1. Penegakan aturan secara ketat dan tegas untuk kelestarian alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun