Pekanbaru, kota yang dikenal sebagai Kota Bertuah, kini tengah mengalami fenomena tukang parkir yang merajalela. Jika Anda berencana berkunjung ke kota ini dalam waktu dekat maka persiapkan uang parkir karena hampir di seluruh penjuru kota ini, tukang parkir tampaknya telah menguasai setiap lahan umum yang tersedia.
Pemerintah Kota Pekanbaru memang telah menerapkan kebijakan dan aturan perparkiran untuk mengelola fenomena tukang parkir ini. Bahkan, sejak setahun yang lalu telah ditetapkan adanya peningkatan tarif parkir untuk kendaraan roda dua dan roda empat, sehingga memberikan efek signifikan terhadap pengguna kendaraan pribadi di kota ini.
Kini, setiap jalan umum di Pekanbaru tampaknya memiliki tukang parkirnya sendiri. Bahkan di jalan-jalan sempit yang sebelumnya mungkin tidak ada tukang parkir, kini malah sudah ada tukang parkirnya.
Tak hanya di tepi jalan umum, fenomena ini telah merambah ke tempat usaha seperti ruko atau toko. Saat ini, bahkan di gerai-gerai Indomaret dan Alfamart yang biasanya menyediakan parkir gratis, kini juga sudah ada tukang parkir.
Mengapa fenomena tukang parkir ini begitu merajalela di Pekanbaru?
Sebagai wisatawan atau warga lokal harus beradaptasi dan membiasakan diri terhadap tren dan atau fenomena ini menjadi bagian dari pengalaman berada di Kota Bertuah.
Meski pemerintah kota telah berupaya untuk mengatur dan mengontrol fenomena ini, kini tukang parkir di Pekanbaru seolah menjadi elemen tak terpisahkan dari pemandangan sehari-hari.
Bagi sebagian orang, mungkin ini adalah sisi unik dari kehidupan perkotaan Pekanbaru saat ini.
Fenomena Pekanbaru, “Kota Seribu Parkir”
Tidak ada tempat yang luput dari keberadaan tukang parkir di sudut-sudut kota Pekanbaru. Warga kota serta netizen pun ada yang menyindir situasi ini dengan berbagai komentar satir.
Salah satu sentilan yang kerap terdengar adalah bahwa mungkin menjadi salah satu tempat dimana setiap sudutnya memiliki tukang parkir dengan ciri khas memakai rompi berwarna hijau.