Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Refleksi Dua Sisi terhadap Efektivitas Program Guru Penggerak

6 Desember 2023   07:56 Diperbarui: 7 Desember 2023   01:36 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru penggerak berbagi ilmu dan pengalaman dengan rekan guru satu sekolah dan rekan di sekolah lain lewat daring. (koleksi Akbar Pitopang/Nursadi)

Tahukah Anda bahwa program guru penggerak (PGP) yang dicetuskan oleh Kemdikbud guna meningkatkan kapasitas diri dan kompetensi guru menuju proses pembelajaran yang semakin bermakna bagi peserta didik dan guna meningkatkan kemajuan pendidikan Indonesia.

PGP menciptakan suatu platform yang memungkinkan guru dari berbagai jenjang pendidikan, baik ASN maupun non-ASN, untuk terlibat dan terus berkembang dalam dunia pendidikan. 

Program ini tidak hanya mencakup pelatihan dan pengembangan keterampilan, tetapi juga memberikan dukungan secara menyeluruh kepada para pendidik untuk memberikan dampak positif pada proses pembelajaran.

Dengan melibatkan guru dari berbagai latar belakang dan tingkat pendidikan, program ini menciptakan suatu wadah bagi pertukaran ide dan praktik terbaik dalam dunia pendidikan. Ini menciptakan atmosfer kolaboratif yang memperkaya pengalaman belajar para guru, sekaligus memberikan dampak positif pada peserta didik.

Selain itu, PGP juga menegaskan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan dalam sistem pendidikan. Dengan memberdayakan guru-guru sebagai penggerak, program ini tidak hanya meningkatkan kualitas pengajaran di kelas, tetapi juga mendorong inovasi dalam pendekatan pembelajaran. 

ilustrasi semangat murid-murid untuk belajar. (KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)
ilustrasi semangat murid-murid untuk belajar. (KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

Hal ini menciptakan lingkungan di mana guru bukan hanya sebagai abdi pendidikan, tetapi juga sebagai pembentuk arah pendidikan di Indonesia.

PGP juga memperhitungkan kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh guru, dengan memberikan dukungan dalam hal peningkatan keterampilan akademis, juga menekankan pentingnya aspek kesejahteraan melalui pengalaman belajar sambil mengajar bagi para guru.

Dengan terus bergulirnya PGP, harapannya adalah untuk melihat perubahan positif dalam pemberdayaan guru dan kualitas pendidikan secara keseluruhan di Indonesia. 

Program Guru Penggerak membuka pintu bagi para pendidik untuk terus belajar, berinovasi, dan menjadi agen perubahan yang mampu membawa dampak positif jangka panjang pada generasi penerus.

Meskipun Program Guru Penggerak (PGP) telah menjadi acuan untuk perubahan positif dalam dunia pendidikan di Indonesia, pertanyaan mengenai sejauh mana guru penggerak telah menjadi sosok pembawa perubahan dan apa saja manfaat yang dirasakan oleh banyak pihak terutama peserta didik dan rekan-rekan guru, memang merupakan suatu aspek yang perlu diperhatikan.

Sering kali, opini yang beragam muncul dari masyarakat terkait dengan efektivitas PGP. Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa sebagian guru penggerak kurang mampu "menggerakkan" dan bahwa manfaatnya tidak terasa secara signifikan. 

Perspektif ini bisa jadi disebabkan oleh beragam faktor, termasuk perbedaan pemahaman dan ekspektasi terhadap konsep "menggerakkan" dalam konteks pembelajaran.

Penting untuk mengakui bahwa setiap guru memiliki tantangan dan kenyataan yang berbeda dalam mengimplementasikan apa yang mereka pelajari melalui PGP. 

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi dampak perubahan yang dapat dirasakan oleh peserta didik dan rekan-rekan guru. Termasuk di dalamnya adalah lingkungan sekolah, dukungan dari kepala sekolah, dan juga kerja sama antar guru.

Adalah benar bahwa dalam kehidupan, terdapat dualisme dan perbedaan pandangan mengenai efektivitas suatu program. Meskipun demikian, PGP tetap memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat jika diimplementasikan secara optimal. 

Seiring waktu, diharapkan bahwa guru penggerak akan semakin mampu memberikan dampak positif yang tampak nyata, tidak hanya dalam kualitas pembelajaran, tetapi juga dalam menginspirasi rekan-rekan guru dan memotivasi peserta didik.

Dalam mengatasi perbedaan pandangan ini, pentingnya evaluasi yang terus-menerus dapat membantu menyesuaikan program agar lebih sesuai dengan kebutuhan nyata para guru dan meningkatkan efektivitasnya dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Memang benar, pasca mengikuti Program Guru Penggerak (PGP), tindakan dan kinerja guru menjadi perhatian utama, terutama di mata rekan-rekan sejawat. 

Bagaimana seorang guru mengimplementasikan pengetahuannya dari PGP dalam kelas dan kehidupan sekolah secara keseluruhan sangat menentukan kesuksesan program tersebut. 

Sayangnya, seperti di berbagai bidang kehidupan, ada kemungkinan adanya "oknum" guru penggerak yang tidak mampu memenuhi ekspektasi atau menjalankan perannya dengan baik.

Jangan menutup mata terhadap kenyataan bahwa ada guru penggerak yang masih acuh atau tidak optimal dalam melaksanakan fungsinya. Namun, penting untuk tetap menjaga perspektif yang seimbang.

Meskipun ada bukti-bukti yang kurang memuaskan, hal ini tidak dapat mewakili keseluruhan program PGP. Sikap bijak dalam menanggapi situasi seperti ini akan membantu mencegah penilaian negatif terhadap program ini secara keseluruhan.

Dalam menghadapi oknum guru penggerak yang tidak sesuai harapan, lebih baik mengambil pendekatan konstruktif. Komunikasi dan umpan balik yang terbuka dapat menjadi langkah awal untuk membantu guru tersebut mengidentifikasi area perbaikan dan meningkatkan kinerjanya. 

Memberikan dukungan dan pelatihan tambahan juga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan efektivitas guru penggerak.

Perlu diingat bahwa PGP memiliki tujuan positif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberdayakan guru sebagai agen perubahan. 

Faktanya, banyak guru penggerak di luar sana yang berhasil menjalankan fungsinya dengan baik dan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan mutu pendidikan. 

Oleh karena itu, penting untuk tidak menggeneralisasi berdasarkan beberapa kasus yang kurang memuaskan. melainkan melihat kesuksesan dan dampak positif yang telah dicapai oleh banyak guru penggerak yang berhasil menggerakkan perubahan positif dalam dunia pendidikan.

Guru penggerak berbagi ilmu dan pengalaman dengan rekan guru satu sekolah dan rekan di sekolah lain lewat daring. (koleksi Akbar Pitopang/Nursadi)
Guru penggerak berbagi ilmu dan pengalaman dengan rekan guru satu sekolah dan rekan di sekolah lain lewat daring. (koleksi Akbar Pitopang/Nursadi)

Guru Penggerak dan revolusi belajar

Guru Penggerak telah menjadi motor perubahan dalam dunia pendidikan di Indonesia dan banyak di antara mereka telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam menyebarkan manfaat program ini. 

Menurut hemat saya, ada upaya atau dedikasi yang dilakukan oleh guru penggerak melalui tiga langkah penting.

Pertama-tama, menggerakkan guru sejawat di sekolah tempatnya mengajar.

Seorang guru penggerak tidak hanya menjadi agen perubahan di kelasnya sendiri, tetapi juga berhasil menggerakkan guru sejawat di sekolah tempatnya mengajar. Dengan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inovasi dalam metode pengajaran, mereka menciptakan lingkungan belajar yang dinamis di sekolah. 

Kolaborasi ini bukan hanya menghasilkan peningkatan kualitas pembelajaran, tetapi juga membangun solidaritas di antara rekan-rekan guru.

Kedua, tergerak untuk ikut menggerakkan guru di sekolah lain.

Guru penggerak yang baik adalah ketika mereka tergerak untuk ikut menggerakkan guru di sekolah lain. Dengan membawa inspirasi dan keberhasilan dari pengalaman pribadinya, mereka berbagi visi tentang perubahan positif dalam dunia pendidikan. 

Ini melibatkan sesi pelatihan, workshop, dan dialog/diskusi terbuka yang membantu merangsang perkembangan profesional guru-guru di berbagai sekolah atau lembaga pendidikan lainnya.

Ketiga, bergerak menginspirasi lewat teknologi digital.

Dedikasi seorang guru penggerak tidak berhenti di ruangan kelas atau lingkungan sekolah semata. Langkah penting yang relevan di era sekarang ini adalah bagaimana mereka bergerak menginspirasi melalui konten-konten digital atau media sosial. 

Dengan memanfaatkan platform digital, guru penggerak tidak hanya membagikan ide dan praktik baik, tetapi juga mendorong diskusi yang melibatkan guru dari berbagai daerah. 

Dengan demikian, guru penggerak dapat menciptakan jaringan komunitas guru yang semakin solid, saling mendukung, dan berbagi pengetahuan satu sama lain di seluruh penjuru negeri.

Peran guru penggerak dalam membangun jembatan antara sekolah, bahkan antar daerah, membuktikan bahwa keberhasilan dalam dunia pendidikan memerlukan kolaborasi dan proses pembelajaran yang berkelanjutan. 

Melalui tiga langkah di atas, guru penggerak tidak hanya menjadi pemimpin dan inisiator di sekolahnya, tetapi juga menjadi katalisator perubahan yang memengaruhi lebih banyak guru di berbagai tingkatan.

Yang paling utama, guru penggerak dapat memperkaya pengalaman belajar siswa di seluruh Indonesia.

Literasi/rujukan: satu, dua, tiga.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun