Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pilihan Pembiayaan Lewat Pinjaman Emas dan Risiko yang Harus Diperhatikan

4 Desember 2023   20:49 Diperbarui: 7 Desember 2023   17:01 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun bank syariah tetap meminta margin keuntungan, namun skema ini seringkali dianggap lebih adil dan transparan. Dalam beberapa kasus, biaya yang dikenakan mungkin lebih terukur dan dapat dipahami dengan jelas oleh peminjam. 

Selain itu, keputusan untuk memilih bank syariah juga dapat dilihat sebagai langkah positif menuju dukungan terhadap sistem keuangan yang lebih berkelanjutan. Prinsip-prinsip bank syariah yang mengutamakan keadilan dan keberlanjutan menciptakan lingkungan yang lebih mampu bertahan terhadap ketidakstabilan ekonomi.

Sangat penting bagi peminjam untuk tetap mempertimbangkan dengan seksama setiap persyaratan dan kondisi yang diajukan oleh bank syariah. Meski tidak mengenal bunga, bank syariah tetap beroperasi untuk mendapatkan keuntungan, dan peminjam harus memastikan bahwa mereka memahami sepenuhnya mekanisme pembiayaan yang ditawarkan.

Lagian bank-bank konvensional saat ini sudah banyak yang beralih menjadi bank syariah. meskipun peminjaman dana dari bank syariah tetap ada margin yang harus diberikan pada pihak bank. Melibatkan diri dengan bank syariah dapat menjadi langkah cerdas tanpa harus terjebak dalam risiko dan tekanan yang mungkin timbul dari pilihan pembiayaan yang kurang transparan seperti pinjol.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun