Isu ini juga akan berdampak luas dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Coba kita hubungkan pula dengan Topik Pilihan yang kini sedang diangkat di Kompasiana mengenai optimalisasi ekonomi kelautan.
Bagaimana Indonesia yang semestinya bisa menjadi negara yang mengoptimalkan potensi blue economy atau ekonomi laut secara optimal ini juga perlu dukungan masyarakat pesisir untuk mengelola sampah dan mewujudkan kawasan laut yang lestari.
Bila isu sampah ini mau diperhatikan secara serius maka banyak potensi yang bisa diraih seperti sektor pariwisata, ekonomi budidaya tambak, energi terbarukan, transportasi, logistik, konservasi mangrove, dan masih banyak lagi potensi lainnya yang bisa diraih. Begitu pun dengan tingkat kemiskinan di wilayah pesisir dapat ditekan.
Oleh sebab itu, maka kesadaran ini juga harus ditanamkan sejak dini di lingkungan keluarga dan lembaga pendidikan. Pendidikan tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar harus menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah.Â
Melalui pembentukan kesadaran ini, harapannya generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang memiliki pemahaman tentang pengelolaan sampah serta dampak lingkungan dari perilaku mereka.
Lingkungan sekolah menjadi tempat strategis untuk membentuk kesadaran dan kepedulian terhadap pengelolaan sampah. Program-program edukasi dan sosialisasi praktik-praktik ramah lingkungan di sekolah dapat menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan dapat berperan aktif dalam mendukung SDGs.
Dengan membentuk kesadaran dan kepedulian terhadap pengelolaan sampah sejak dini, kita tidak hanya merawat lingkungan untuk generasi sekarang, tetapi juga akan menjadi warisan berharga bagi generasi yang akan datang.Â
Pendidikan berkualitas di sekolah tidak hanya mencakup pengembangan intelektual, tetapi juga penanaman nilai-nilai kesadaran dan kepedulian lingkungan kepada generasi penerus.Â
Sekolah menjadi tempat dimana nilai-nilai ini ditanamkan serta membangun landasan bagi keberlanjutan kehidupan dan lingkungan.Â
Salah satu upaya konkret yang dilakukan sekolah dalam membangun kesadaran ini sejak dini adalah melalui implementasi program Bank Sampah.
Meskipun ini merupakan langkah yang sangat bijak dan berdampak, namun dalam pelaksanaan program ini di tingkat pendidikan dasar seperti SD, bukanlah perjalanan yang mudah layaknya membalikkan telapak tangan.Â