Namun, kebanyakan dari kita jarang memikirkan apa yang terjadi dengan air setelah kita menggunakannya.Â
Pengelolaan air yang bijak dan bertanggung jawab terutama di lingkungan sekolah, membutuhkan kesadaran akan pentingnya konservasi termasuk pengelolaan air dari keran-keran tersebut.
Sekolah dapat menyediakan wadah penampungan air yang telah digunakan dari keran-keran. Air dari keran setelah digunakan, seharusnya dianggap sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan kembali.Â
Praktek sederhana seperti menampung air keran yang telah digunakan menjadi langkah simpel namun sangat bermakna dalam pengelolaan air secara berkelanjutan.
Air bekas dapat dipakai ulang atau digunakan kembali di lingkungan sekolah. Salah satunya adalah untuk menyiram tanaman di sekolah.Â
Dengan memanfaatkan kembali air bekas, sekolah juga telah berupaya mengurangi pemborosan air. Poin pentingnya adalah air yang telah digunakan tetap memiliki manfaat lain.
Selain untuk menyiram tanaman, air dari keran yang telah digunakan juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain di sekolah, seperti membersihkan lantai atau area lain yang membutuhkan penyiraman.Â
Dengan memanfaatkan kembali air tersebut, sekolah dapat mencapai efisiensi yang tinggi dalam pengelolaan sumber daya air.
3. Manfaat ekologis dari bioporiÂ
Ketika banyak halaman sekolah yang sudah diubah menjadi lahan parkir atau dipasangi paving block. Maka ketika hujan turun dengan intensitas tinggi seringkali halaman sekolah menjadi area yang tergenang air sehingga menghambat kegiatan siswa dan aktivitas lain di sekolah.Â
Kendala ini dapat diatasi dengan penerapan biopori sebagai saluran resapan air.