Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Diversifikasi Sumber Pangan dan Edukasi Kearifan Lokal Lewat Produksi Sagu

18 Oktober 2023   15:36 Diperbarui: 24 Oktober 2023   02:45 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengenalan pangan lokal diantaranya mie sagu dalam kegiatan muatan lokal di sekolah. (foto Akbar Pitopang)

Indonesia, negara kepulauan yang subur dianugerahi dengan kekayaan sumber pangan yang melimpah. 

Sayangnya, budaya makan nasi yang begitu kuat dalam kehidupan masyarakat telah membuat kita sangat bergantung pada beras. 

Ketika produksi beras dalam negeri tak mampu memenuhi kebutuhan, impor menjadi "jalan ninja" yang kerap ditempuh oleh pemerintah. 

Inilah yang seringkali terjadi dan terdengar sangat miris, terutama ketika alternatif-alternatif sumber pangan masih belum dieksplorasi sepenuhnya di negeri yang "kaya" ini.

FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) senantiasa mengingatkan kita akan ancaman krisis pangan. Naiknya harga komoditas pangan adalah salah satu konsekuensi akibat perubahan iklim, perang, dan gangguan lainnya. 

Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi besar untuk memitigasi krisis pangan yang semakin mengancam dengan menjalankan program diversifikasi pangan. 

Jika memang belum mampu menggantikan nasi, kita bisa berangsur-angsur memanfaatkan sumber karbohidrat lainnya seperti sagu, ubi, jagung, singkong, sorgum, dan lainnya dapat digencarkan sebagai alternatif yang sehat.

Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai kemandirian pangan, mengurangi risiko krisis pangan, dan menciptakan kehidupan masyarakat yang berkelanjutan. 

Dengan diversifikasi atau keragaman sumber pangan, kita hendaknya dapat mengubah kekayaan sumber pangan yang melimpah menjadi kemandirian pangan yang dapat kita upayakan dari skala terkecil misalnya rumah tangga kita. 

Mie Sagu produk UMKM di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. (foto ANTARA/Rahmat Santoso via Kompas.com)
Mie Sagu produk UMKM di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. (foto ANTARA/Rahmat Santoso via Kompas.com)

Mari mengenal mie sagu dari Riau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun