Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Simak 5 Tindakan Guru Bisa Menumbuhkan Benih Kekerasan oleh Siswa

9 Oktober 2023   14:05 Diperbarui: 10 Oktober 2023   07:25 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Anti-perundungan menjadi salah satu materi yang diberikan pada masa pengenalan lingkungan sekolah. (Foto: RUNIK SRI ASTUTI/KOMPAS)

Nah, apa sajakah itu? Mari simak artikel ini selengkapnya.

1. Candaan tak peka kekerasan verbal dan non-verbal

Peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman sangatlah penting, dan tindakan kekerasan oleh siswa bisa saja diawali oleh perlakuan kasar yang mereka alami dari guru. 

Kekerasan dapat berupa tindakan verbal atau non-verbal yang dapat memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan emosional siswa. 

Meskipun kurikulum pendidikan Indonesia sedang mengalami transisi menuju Kurikulum Merdeka, masih ada guru yang membawa pola pengajaran masa lalu yang erat kaitannya dengan tindakan kekerasan.

Saat ini, masih terdapat beberapa guru yang mungkin belum sepenuhnya menguasai keterampilan pengelolaan emosi dan kesehatan mental mereka. 

Terkadang, guru yang merasa frustrasi atau kesal bisa saja melampiaskannya dalam bentuk tindakan kekerasan terhadap siswa. Mereka mungkin menganggap tindakan semacam itu sebagai hal yang biasa atau dianggap normal dalam pendekatan pengajaran.

Pentingnya melibatkan guru dalam pelatihan dan edukasi tentang manajemen emosi, kemampuan komunikasi yang efektif, serta tentang kiat-kiat mengelola kelas seperti dari Pelatihan Mandiri di Platform Merdeka Mengajar. 

Guru perlu mendapatkan panduan, dukungan dan bimbingan untuk mengembangkan keterampilan yang memungkinkan guna menangani situasi sulit dengan bijaksana dan tanpa kekerasan.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi pihak sekolah dan pemerintah (Kemdikbud) untuk terus memberikan sumber inspirasi dan pelatihan yang memadai kepada guru tentang kekerasan di sekolah.

Serta mengedepankan budaya sekolah yang menghargai dan mendorong komunikasi yang positif, responsif, empati, dan saling pengertian. 

Hal ini dapat membantu mencegah tindakan kekerasan oleh guru kepada siswa, menciptakan lingkungan belajar yang aman, dan mendukung pertumbuhan karakter siswa yang positif dalam era Kurikulum Merdeka seperti saat ini.

2. Celetukan yang tak sengaja membunuh karakter siswa

Isu yang sangat penting dalam proses pembelajaran, yaitu dampak dari tindakan guru yang mungkin dimaksudkan untuk menghibur atau mencairkan suasana, tetapi malah berujung pada bullying terhadap siswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun