Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

3 Jurus Anti Bullying dan Kekerasan oleh Siswa, Sudahkah Guru Ajarkan?

1 Oktober 2023   12:26 Diperbarui: 2 Oktober 2023   00:31 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, berbicara tentang fenomena maraknya kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh siswa, maka guru adalah garda terdepan dalam memerangi masalah ini. Guru tidak akan tinggal diam. 

Sebagai agen perubahan, guru dan sekolah telah berupaya keras untuk memerangi kekerasan dan bullying dalam segala bentuknya. 

Upaya ini tidak terbatas hanya pada proses belajar mengajar di dalam kelas, tetapi juga melibatkan aktivitas di luar kelas, seperti arahan yang disampaikan saat upacara bendera, hari literasi, dan bahkan saat baris-berbaris di pagi hari jelang masuk kelas.

Upacara bendera bukan sekadar rutinitas apel pagi setiap hari Senin, tetapi juga kesempatan untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang menghormati sesama teman dan saling menyayangi satu sama lain.

Sedangkan Hari Literasi --di sekolah kami setiap hari Selasa-- adalah saat untuk mengajarkan pentingnya membaca. Akan tetapi bukan hanya teks di buku, melainkan juga situasi dan perasaan sesama teman sejawat untuk sama-sama menolak kekerasan, mengedepankan rasa empati. 

Pun saat berbaris di pagi hari, guru memanfaatkan momen tersebut untuk mengingatkan siswa tentang arti persaudaraan, persatuan dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan modern.

Begitu pula pada kegiatan IMTAQ setiap hari Jum'at, dimana guru PAI menanamkan sikap menjaga persaudaraan atau silaturahim yang didukung oleh landasan ayat suci Al-Qur'an maupun hadits.

Kampanye anti kekerasan dan bullying di sekolah adalah sebuah perjuangan yang mencerminkan komitmen guru dan tenaga pendidik untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung aktivitas belajar. 

Guru sangat menyadari bahwa pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter, etika dan moralitas siswa. 

Oleh karena itu, guru tidak hanya menjadi pengajar tetapi juga panutan bagi siswa. 

Insya Allah, saya sendiri sebagai guru selalu menguatkan pendidikan karakter bagi anak didik, di sekolah bahkan hingga ketika mereka telah berada di lingkungan rumah bersama orangtua dan keluarganya.

Pembinaan akhlak dan pendidikan karakter yang tidak pernah berhenti ditegaskan guru kepada seluruh peserta didik. (foto Akbar Pitopang)
Pembinaan akhlak dan pendidikan karakter yang tidak pernah berhenti ditegaskan guru kepada seluruh peserta didik. (foto Akbar Pitopang)

3 Landasan ranah pendidikan anti kekerasan dan bullying

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun