Rangkaian perawatan pemulihan kesehatan anak, telah menjadi bagian dari rutinitas saya dengan bolak-balik ke rumah sakit.Â
Langkah pertama yang kami tempuh adalah konsultasi dokter, yang memberikan kami panduan tentang bagaimana mengatasi batuk yang telah berlangsung berbulan-bulan ini.Â
Dokter juga merekomendasikan beberapa langkah pengobatan, termasuk penyinaran, terapi chest percussion --dengan cara menepuk-nepuk dada atau punggung untuk membantu melonggarkan lendir yang kental di paru-paru, sehingga dapat keluar dengan mudah melalui batuk, dan terapi inhalasi menggunakan alat nebulizer.Â
Semua langkah ini dilakukan dengan harapan dapat membantu memulihkan kesehatan anak kami.
Selain perawatan medis, salah satu langkah yang direkomendasikan adalah berjemur di bawah matahari pagi. Dokter menyarankan agar anak berjemur sekitar pukul 8-9 pagi. Ini adalah langkah yang sederhana tetapi penting, karena sinar matahari membantu tubuh menghasilkan vitamin D untuk sistem kekebalan tubuh anak.
Dalam perjalanan pemulihan anak kami bukanlah hal yang gampang. Batuk yang terus-menerus kambuh dan perubahan cuaca dan penurunan kualitas udara telah menjadi ujian bagi kami sebagai orangtua.Â
Meskipun begitu, tentu kami tidak akan pernah menyerah. Kami terus berjuang dan menjaga semangat agar anak kami bisa pulih sepenuhnya.Â
Alhamdulillah, untuk kondisi terkini, batuknya masih ada setelah berjalan lebih dari 3 bulan lamanya. semoga tidak kambuh lagi setelah ini meskipun kualitas udara masih belum membaik sepenuhnya.
Kisah ini hanyalah salah satu contoh dari banyak keluarga di Pekanbaru yang mengalami dampak dari perubahan cuaca akibat adanya fenomena El Nino ini. Kenyataannya, memang ramai sekali anak-anak lain di Pekanbaru yang juga mengalami hal yang sama dengan apa yang dialami anak saya.
Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan pribadi dan keluarga di tengah perubahan iklim atau cuaca yang tak terduga. BMKG hanya mampu memprediksi, tapi kenyataannya datang yang tidak terduga.Â