Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Razia Cukur Rambut dalam Dinamika Kurikulum Merdeka, Apakah Masih Relevan?

8 September 2023   22:48 Diperbarui: 10 September 2023   18:33 1862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah hanyalah jembatan yang menghubungkan pendidikan formal dengan pola pengasuhan di rumah (parenting). 

Orangtua lah yang memiliki peran utama dalam membimbing dan mendukung perkembangan anak-anak mereka, termasuk dalam hal menjalankan aturan.

Guru dan sekolah hanya dapat memberikan panduan dan aturan, sedangkan implementasi yang sebenarnya terjadi di rumah.

Orangtua perlu terlibat aktif dalam interaksi dengan guru dan sekolah untuk memahami aturan-aturan yang diterapkan dan bagaimana para orangtua dapat mendukung anak-anak mereka menjadi pribadi yang taat dan mengerti aturan. 

Dalam menjalankan aturan sekolah, kita harus selalu mengingat bahwa tujuan utamanya adalah untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak. 

Harapannya aturan-aturan sekolah tidak hanya sekedar dijalankan oleh siswa, tetapi juga dihayati oleh anak-anak kita sebagai bagian dari pembentukan karakter menuju masa depan yang lebih inklusif, tanpa diskriminasi.

Bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik. 

Itu saja..

Oh iya, simak juga topik terkait;

Cara Pendisiplinan Murid di Era Digital Perspektif Kurikulum Merdeka

Manakala Profesi Pendidik Terancam Bahaya Demi Mendidik Generasi Bangsa

5 Gagasan Pokok Bagaimana Penerapan Tata Tertib Peraturan Sekolah di Era Digital

Guru Bukan "Menghambakan Murid" di Era Kurikulum Merdeka

"Sekolah Ramah Anak" Menginspirasi Transformasi menuju Kota Layak Anak

Pentingnya "Digital Responsibility" di Era Disrupsi

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun