Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Kenali "Masturbasi Infantil" dan Cegah Kekerasan Seks pada Anak sejak Dini

19 September 2023   14:35 Diperbarui: 19 September 2023   19:28 1962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
46 Perempuan dan 3 Laki-laki jadi korban kekerasan seksual di Semarang sejak Januari hingga Maret 2023. (Shutterstock via Kompas.com) 

Bahwa telah terlalu sering kita mendengar berita tentang anak di bawah umur yang melakukan pemerkosaan bahkan sampai menjadi pelaku pembunuhan akibat tak mampu mengontrol hasrat atau hawa nafsunya secara sadar. Akibatnya, anak terjerat tindak pidana yang akhirnya hancurlah masa depannya dan atau menjadi penghancur masa depan orang lain. 

Pendidikan seks dan atau reproduksi harus dimulai sejak dini dan disesuaikan dengan tahap atau fase perkembangan anak. Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam memberikan edukasi yang sehat dan positif tentang perubahan tubuh, hormonal, perasaan, dan hubungan/pola interaksi dengan lawan jenis. 

Edukasi tentang itu harus pula mencakup mengenai privasi, batasan-batasannya, dan kode etik seksualitas. agar anak-anak memahami pentingnya menghormati anggota tubuh/alat vital mereka sendiri dan orang lain.

Selain itu, ciptakan lingkungan yang terbuka di mana anak-anak bisa merasa nyaman untuk bertanya, sharing, atau berdiskusi tentang topik seksualitas. supaya dapat menghilangkan rasa segan atau rasa malu yang dapat mendorong anak-anak malah mencari pemahaman atau informasi dari sumber yang salah.

Upaya membentengi anak dari dampak negatif masturbasi anak pada usia dini adalah fenomena yang kompleks, dan pendekatan yang tepat dalam menghadapinya melibatkan berbagai perspektif. 

Edukasi seks yang komprehensif, termasuk pendekatan agama dan peran jangka panjang dalam membentuk perilaku anak adalah kunci dalam membantu anak-anak tumbuh dengan pemahaman yang sehat tentang alat vital dan seksualitas mereka. Proses membentengi anak dari potensi dampak negatif yang dapat muncul bila anak mendapatkan dukungan dan edukasi yang sesuai. 

Melalui upaya bersama antara orangtua, guru, dan pihak ahli (dokter atau psikolog), kita dapat membantu anak-anak menjadi individu yang sadar dan bertanggung jawab terhadap aktivitas alamiah pada fisiknya, perasaan, serta perkembangan hasrat seksualitas mereka seiring bertambahnya usia anak.

Literasi:

Infantile masturbation: Pitfalls in diagnosis and possible solutions
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3554983/

Masturbation in Preschoolers
https://hhma.org/healthadvisor/pa-bmasturb-hhg/

Masturbasi pada Balita
https://health.kompas.com/read/2013/05/27/10175575/Masturbasi.pada.Balita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun