Nah, perjalanan pulang ke Jogja kala itu dimulai ketika matahari hendak ke peraduannya membuat saya merenung sebentar.Â
Kursi yang nyaman dan cahaya remang-remang di dalam kereta menambah kedamaian dalam pikiran.Â
Saya merasa beruntung memiliki kesempatan untuk menjalani petualangan ini, dan KA Prameks telah menjadi bukti nyata dan saksi perjalanan yang memungkinkan mahasiswa seperti kami untuk menjelajahi tempat baru dengan mudah dan terjangkau.
Saat tiba kembali di kos-kosan, saya melihat ternyata masih ada tugas kuliah dan tanggung jawab yang menanti. Namun, perjalanan kami ke Solo telah memberikan semangat baru dan energi yang kami butuhkan.Â
Saya belajar bahwa petualangan tak selalu harus menghabiskan banyak uang atau waktu. Dan sebenarnya rencana-rencana kecil yang berhasil direalisasikan bisa menjadi harta berharga di dalam kenangan tak terlupakan.
Saya berbagi kisah "naik commuter alaku" ini dengan harapan bisa menginspirasi banyak orang, terutama para mahasiswa, untuk mengatasi hambatan dan mewujudkan rencana petualangan mereka sendiri.Â
KA Prameks telah menjadi jembatan antara rencana dan kenyataan, meruntuhkan apa yang disebut mereka sebagai wacana semata.
Yang membawa kami mengarungi tempat-tempat baru dengan penuh antusiasme, semangat dan cerita yang takkan berkesudahan bila ingin selalu dikisahkan.
Pengalaman berharga ini membuat saya semakin menghargai peran kereta api commuter dalam memfasilitasi perjalanan yang murah, cepat, aman, dan nyaman.Â
Tak hanya sebagai sarana transportasi, KA Prameks --yang menjadi cikal bakal dari KRL Solo-Yogyakarta yang saat ini melayani penumpang-- telah membawa saya melewati lorong-lorong waktu dengan cara yang unik dan berkesan.Â
Saya pun tidak sabar untuk menjelajahi kota-kota lain dengan naik KAI commuter, demi merasakan sensasi perjalanan yang selalu memberikan kejutan dan pengalaman yang berkesan.