Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mahasiswa Tidak Wajib Skripsi, Syarat Kelulusan, dan Cara Mendidik Kultur Literasi

31 Agustus 2023   13:08 Diperbarui: 1 September 2023   16:30 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kelulusan mahasiswa. (Sumber: merdekabelajar.kemdikbud.go.id/ twitter@UGMyogyakarta)

Setiap semester, mahasiswa dapat diarahkan untuk menyelesaikan tugas membaca dan meresensi sejumlah buku. Langkah ini akan membantu melatih kemampuan analisis, lalu mengekspresikan pemahaman mereka dalam bentuk tulisan atau bahkan video interaktif.

Ketiga, mendorong mahasiswa untuk aktif menulis juga menjadi bagian krusial dalam menjaga budaya literasi. 

Sudah banyak universitas yang menggunakan platform seperti Kompasiana sebagai sarana untuk menerbitkan artikel atau konten literasi. 

Tinggal lebih dimaksimalkan lagi, kampus bisa mendorong mahasiswa untuk merangkai gagasan-gagasan mereka dalam bentuk tulisan, blog, atau reportase dalam bentuk video pendek, dan membagikannya dengan publik melalui platform-platform digital yang ada.

**

Perubahan dalam dunia pendidikan tidak selalu merugikan literasi mahasiswa. Dengan panduan yang tepat, kebijakan baru ini dapat menjadi peluang untuk mengembangkan budaya literasi yang lebih beragam dan relevan dengan era digital. 

Pembuatan makalah dalam bentuk video, tugas laporan dari buku-buku yang dipilih, dan dorongan untuk menulis/blogging, bisa menjadi opsi dalam membentuk kultur literasi bagi generasi mahasiswa, tetapi juga mampu beradaptasi dengan tuntutan zaman yang terus berkembang. 

Dalam perjalanan dan seperti apa proses eksekusinya nanti, Perguruan Tinggi memiliki peran krusial dalam menjaga api literasi terus menyala dalam setiap benak mahasiswa. Sambil tetap menemukan formula yang tepat untuk meningkatkan kualitas lulusan.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun