Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Eksistensi Hidroponik di "Sekolah Berwawasan Lingkungan"

5 Oktober 2023   05:53 Diperbarui: 7 Oktober 2023   16:32 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh: SMK Negeri 1 Nunukan memanfaatkan lahan untuk budidaya hidroponik. (Tribunkaltim/Niko Ruru)

Hidroponik, dengan segala keunikan dan potensinya dapat dijadikan sebagai media yang cukup efektif dalam menanamkan nilai-nilai yang telah diutarakan tadi kepada siswa masa kini dan yang akan datang.

Hidroponik dapat menjembatani kesenjangan antara manusia dan alam. Dalam lingkungan modern dan era digital seperti saat ini, melalui hidroponik siswa diajak untuk merenungi bagaimana tanaman tumbuh dan berkembang sebagai sumber makanan. 

Anak-anak alpha dapat melihat setiap tahapan pertumbuhan, dari benih/bibit hingga panen, yang dapat menginspirasi sikap menghargai proses alamiah yang sebenarnya takkan dapat dipisahkan dalam kehidupan kita ini.

Di samping itu, hidroponik dapat pula berhubungan dengan kemandirian finansial. Bahwa dalam dunia yang semakin kompleks dan serba instan, mengajarkan siswa tentang menghasilkan sumber makanan mereka sendiri akan menjadi sesuatu yang sangat bermakna. 

Supaya memungkinkan setiap keluarga untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk pangan yang biasanya selalu harus dibeli dan akhirnya dapat membantu mengendalikan biaya atau budgeting. Hal tersebut dapat berguna dalam upaya financial planning dalam rumah tangga.

Siswa yang terlibat dalam budidaya hidroponik akan belajar membuka pandangan tentang bagaimana menyediakan sumber makanan segar dan sehat bagi keluarga. Itu akan mengasah keterampilan dasar tentang bertahan hidup (survive) yang relevan dan berguna di sepanjang hidupnya kelak.

Di tengah arus informasi dan teknologi, hidroponik menghadirkan sesuatu yang bermakna dan inklusif. Ini dapat menjadi sebuah proses pendidikan yang menyentuh hati dan memicu aksi nyata. 

Melalui hidroponik, siswa dibekali dengan pemahaman tentang lingkungan, kepedulian terhadap sumber daya alam, serta keterampilan yang membangun kemandirian finansial dan ketangguhan di era yang serba cepat saat ini dan nanti.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun