Seiring dengan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78, saatnya kita merenungkan makna "merdeka" dalam berbagai aspek kehidupan kita. Tak dapat dipungkiri bahwa ada pandangan lama yang perlu kita lepaskan, seperti stereotip gender yang melekat pada dunia olahraga terutama sepak bola yang selama ini dianggap sebagai ranah eksklusif bagi para pria.Â
Namun, dalam era pendidikan yang semakin berkembang pesat seperti sekarang dapat membuka peluang untuk mengubah cara kita berpikir, memandang, dan memperlakukan sesuatu, termasuk mengenai batasan-batasan gender dalam olahraga.
Salah satunya adalah pandangan bahwa sepak bola adalah olahraga yang hanya cocok bagi pria. Namun, semangat merdeka kali ini mengajarkan kita untuk membebaskan pikiran dari belenggu konsep lama tersebut.Â
Pendidikan modern memberikan sarana untuk meraih pencerahan baru, dan merayakan acara 17-an di lingkungan sekolah adalah wadah yang sempurna untuk mengimplementasikan perubahan tersebut.
Sekolah tak hanya mengadakan lomba-lomba yang menarik dan seru, tetapi juga melalui langkah konkret seperti menyelenggarakan turnamen sepak bola atau futsal bagi para putri, kita bisa membuktikan bahwa olahraga tak mengenal batas gender.Â
Bukti nyata dari sekolah kami yang telah menerapkan hal ini. Dukungan dan partisipasi dari Kepala Sekolah yang juga seorang "emak-emak" menjadi inspirasi bahwa peran dan kemampuan perempuan tak terbatas pada ranah tertentu.
Atmosfer laga pertandingan yang penuh semangat, diwarnai oleh dukungan dari para suporter kelas-kelas yang sangat ramai, menggambarkan bahwa era merdeka (baca: Kurikulum Merdeka) saat ini telah menghadirkan inspirasi baru.Â
Antusiasme siswa laki-laki yang tak ada canggungnya mendukung para siswi dalam pertandingan mengirimkan pesan penting bahwa solidaritas dan kolaborasi adalah kunci kesuksesan, dan gender tidak boleh menjadi penghalang.Â
Seperti semangat kemerdekaan yang tak pernah usai, semangat ini harus terus berkobar. Dengan memberikan kesempatan yang setara dan mendukung semangat berkompetisi bagi semua gender, kita mewujudkan cita-cita merdeka dalam bentuk yang lebih inklusif dan inspiratif.
Pada akhirnya, langkah yang diambil oleh sekolah adalah bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari lingkungan terdekat. Sambil merayakan 17-an dalam semangat inklusivitas ini, kita memberikan hadiah bagi bangsa ini di masa depan. dimana sepak bola dan olahraga lainnya adalah laga yang setara bagi semua, tanpa perlu mendiskriminasikan gender.