Dengan begitu, anak didik tidak hanya menjadi sukses secara individu, tetapi juga berkontribusi positif bagi masyarakat dan dunia secara luas.
Dalam era digital dan globalisasi, kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi dan memahami perbedaan budaya menjadi semakin penting.Â
Guru harus memainkan peran sebagai fasilitator untuk memperkenalkan teknologi yang bermanfaat dalam pembelajaran, sekaligus membantu para siswa memahami dan menghormati keragaman budaya di dunia ini.Â
Dengan membekali mereka dengan keterampilan ini, generasi muda akan siap menghadapi dunia yang semakin terhubung dan kompleks. Namun, upaya membentuk generasi unggul tidak akan berhasil tanpa adanya kerja sama dari semua pihak.Â
Dukungan dan sinergi dari berbagai elemen ini akan memastikan generasi mendatang memiliki fondasi yang kuat untuk menghadapi beragam perubahan dan tantangan yang akan datang.
Menghadapi dunia yang kompleks dengan berbagai peluang dan tantangan, generasi muda membutuhkan bekal yang komprehensif dan mendalam.Â
Peran guru sebagai pilar utama dalam membentuk generasi andal sangatlah krusial. Guru tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga pendamping, inspirator, dan pemimpin yang bijaksana.Â
Dengan mengajarkan ilmu pengetahuan sekaligus nilai-nilai moral, keterampilan sosial, dan penghargaan terhadap keberagaman, guru membantu menciptakan generasi unggul yang siap menghadapi masa depan dengan percaya diri dan kematangan batin.Â
Apakah upaya tersebut mudah saja diwujudkan sebagaimana membalikkan telapak tangan? Tentu saja tidak!
Saya memandang bahwa ada dua hal mendasar yang harus dikelola demi mewujudkan generasi yang tidak hanya unggul dalam kecerdasan akal, namun juga unggul dalam kepekaan perasaan dan spiritual agar tidak asal-asalan dalam hidup dan berkehidupan.
#1 Penanaman nilai spiritual dan religiositas