Kami menyambut setiap siswa dengan hati terbuka, siap untuk menuntun semua peserta didik dalam perjalanan belajar yang penuh inspirasi.Â
Di awal Tahun Ajaran 2023-2024, sekolah kami menyambut seorang murid pindahan yang memasuki kelas 2. Seiring dengan hari-hari pertama di sekolah baru, terlihat bahwa transisi bagi murid pindahan ini tidak semulus yang kami harapkan.Â
Pada beberapa hari pertama, kedua orangtuanya setia mendampingi, memberikan dukungan tanpa henti untuk membantu anak mereka beradaptasi dengan lingkungan yang belum akrab.Â
Di hari ketika saya memulai mengajar di kelasnya, suasana isak tangis mewarnai seluruh ruangan yang memecah keheningan lingkungan sekolah.Â
Perasaan cemas yang tak bisa disembunyikan lagi, dan hal itu mempengaruhi perhatian teman-teman sekelasnya serta kenyamanan bersama di dalam ruangan.
Sebagai seorang guru, saya dengan penuh pengertian memaklumi bahwa perasaan tersebut adalah hal yang wajar dan tak bisa dihindari bagi murid pindahan. Saya pun memutuskan untuk memberikan waktu ekstra bagi murid ini, memberinya perhatian lebih untuk membantu mengurangi beban emosionalnya.Â
Mengalami momen ini mengingatkan saya akan perjalanan pribadi saya sebagai seorang murid pindahan di kelas 2 SMP dahulu. Rasa takut atau cemas adalah hal yang saya rasakan saat itu.Â
Alhamdulillah, hadirnya guru yang memahami dan teman-teman yang ramah membantu saya melewati masa sulit tersebut.
Pengalaman itu memberi saya dorongan untuk membantu murid pindahan di kelas saya saat ini melewati masa-masa sulit mereka dengan lebih mudah. Harapannya seperti itu, seoptimis itu.
Orangtua sebagai support system saat MPLS
Kisah haru seorang murid pindahan tadi mengajarkan kepada kita tentang pentingnya empati dan dukungan bagi murid yang berada dalam proses adaptasi. Dalam perjalanan belajar, kita tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga pelajaran tentang kepedulian.Â