Dalam menghadapi fenomena LGBT di lingkungan pendidikan, kita semua perlu berkolaborasi dan memberikan dukungan kepada instansi pendidikan untuk menghentikan penyebaran perilaku ini di kalangan anak didik.Â
Meskipun pada awalnya siswa yang menunjukkan kecenderungan atau terindikasi LGBT masih menunjukkan sikap yang tampak normal, namun jika tidak ditangani secara bijak dan tegas, saya yakin suatu saat mereka akan terdorong lebih kuat untuk terlibat dalam perilaku LGBT, umumnya masih secara sembunyi-sembunyi.
Perkembangan teknologi, internet, dan media sosial juga menjadi faktor yang mempercepat penyebaran kampanye LGBT, yang dengan mudah dapat mempengaruhi generasi muda.Â
Begitu pula dengan pola pergaulan anak-anak jaman sekarang yang semakin kompleks juga menjadi perhatian yang serius.
Oleh karena itu, perlu adanya tindakan tegas dan bijak dalam menangani masalah ini di lingkungan pendidikan. Instansi pendidikan harus memiliki kebijakan yang jelas dan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pendidik, orang tua, dan masyarakat secara luas.Â
Sangat penting juga untuk memberikan pemahaman yang benar kepada siswa mengenai nilai-nilai moral, agama, dan kesehatan yang menjadi landasan dalam melihat perilaku LGBT secara obyektif bagi siswa.
Dalam menghadapi tantangan ini, kita harus tetap menyadari bahwa upaya pencegahan dan penanganan masalah LGBT di lingkungan pendidikan bukanlah untuk mendiskriminasi atau merendahkan individu yang terlibat. Tujuannya adalah melindungi dan membimbing siswa agar tetap berada pada jalan yang baik dan membangun masa depan yang positif.
Dalam upaya pencegahan terhadap generasi yang terpapar isu LGBT, tampaknya tameng yang paling kuat datang dari aspek parenting dan kontrol yang dilakukan oleh orang tua dan keluarga di rumah.Â
Orang tua memegang peran penting dalam membekali anak-anak dengan pemahaman ajaran agama yang kuat, serta memberikan perhatian dan kasih sayang yang memadai. Hal ini bertujuan agar anak-anak tidak jatuh ke dalam lembah kehinaan LGBT yang mungkin timbul karena kurangnya perhatian dan kepedulian dari orang tua.
Faktor didikan yang diberikan oleh orang tua memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk karakter dan nilai-nilai pada anak. Melalui pendekatan yang penuh kasih, keteladanan, dan sikap menginspirasi yang diupayakan orang tua dapat menjadi sumber kebenaran yang hakiki bagi anak-anak.Â
Orangtua dapat mengajarkan nilai-nilai agama sebagai dasar, memperkenalkan anak-anak pada pemahaman yang benar tentang cinta dan hubungan yang sehat dan wajar, serta memberikan pemahaman yang jelas tentang norma dan nilai-nilai moral yang diyakini oleh keluarga dan masyarakat.