Dengan demikian, mereka tidak hanya berperan sebagai pengajar di dalam kelas, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dan pengetahuan bagi orang lain.
Begitu pula guru masa kini juga berperan sebagai influencer, dengan kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi orang lain. Melalui kehadiran guru di platform dunia maya atau media sosial, guru dapat membangun komunitas pendidikan yang solid, berbagi pengalaman, dan saling mendukung demi perubahan yang diperlukan.
Dalam era di mana informasi dapat dengan mudah menyebar, kisah guru CPNS yang viral ini adalah pengingat bahwa keberanian dan integritas dapat menghasilkan perubahan nyata. Semoga keberanian ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berani melawan ketidakadilan dan membela kebenaran, tidak hanya di bidang pendidikan, tetapi juga di berbagai aspek kehidupan.
Para guru harus diberdayakan dan dilindungi ketika melaporkan tindakan korupsi yang mereka temui. Selain itu, siswa dan orang tua juga perlu didorong untuk melaporkan kasus pungli yang mereka alami agar tindakan tegas dapat diambil.
Dalam dunia yang terus berkembang ini, guru memiliki peluang untuk menjadi pemimpin pendidikan yang berpengaruh dan berdaya guna. Dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial secara bijak, guru masa kini memiliki potensi untuk mengubah wajah pendidikan menjadi lebih baik.
Namun ada yang perlu diingat oleh para guru bahwa mereka berperan sambil mengedepankan tanggung jawab yang besar. Mereka harus memastikan bahwa konten atau informasi yang mereka sebarkan sudah akurat dan bermanfaat.Â
Guru harus senantiasa mengedepankan nilai-nilai etika dalam menggunakan media sosial, menjaga integritas profesional, dan bila perlu harus mengkonfirmasi kebenaran agar tidak terjadi miss comunication.Â
Mengembalikan marwah praktik baik di dunia pendidikanÂ
Praktik pungutan liar (pungli) telah menjadi momok yang meresahkan dalam berbagai instansi pemerintahan. Namun, di dunia pendidikan, pungli memiliki dampak yang jauh lebih merugikan.Â
Pungli dalam dunia pendidikan, merupakan praktik yang mencederai tujuan mulia pendidikan. Pungli tidak hanya merugikan individu, tetapi juga berdampak pada masa depan bangsa.Â
Pungli mengubah pendidikan menjadi komoditas yang hanya dapat dinikmati oleh mereka yang mampu membayar, sementara mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu akan terpinggirkan.
Untuk mewujudkan generasi yang berintegritas, semua pihak harus bersuara dan bergerak secara kolektif. Guru, orang tua, siswa, dan masyarakat/stakeholder harus saling mendukung dalam memberantas pungli di dunia pendidikan. Bersama-sama, kita dapat membangun lingkungan pendidikan yang adil, transparan, dan bebas dari korupsi.