Kini, dengan perhatian dan dukungan dari Ibu Susi, harapan kita untuk memberantas praktik pungli semakin kuat. Mari bergandengan tangan dan bekerja sama untuk menciptakan pendidikan yang adil dan berkualitas bagi generasi mendatang. Kisah guru CPNS yang satu ini akan menginspirasi kita untuk berani melawan pungli demi perubahan positif dalam masyarakat.
Pengalaman mengikuti Latsar untuk guru yang selalu bergerak maju
Saya juga telah selesai mengikuti Latsar CPNS, namun karena dalam suasana pandemi akhirnya kegiatan tersebut dilaksanakan secara online atau daring. Meskipun begitu, kegiatan latsar online yang saya ikuti berjalan dengan sangat baik dan memberikan banyak manfaat.Â
Ada materi anti korupsi yang disampaikan saat kami mengikuti latsar online. Menurut saya, itu berguna sekali bagi para guru maupun ASN yang lain untuk selalu konsisten menjaga diri dari perilaku tidak terpuji yaitu KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme).
Pengamatan saya, latsar yang kami ikuti tidak ada pungli. bahkan kami menerima bantuan kuota internet, mendapatkan tas dan seragam sesuai alokasi atau anggaran dana yang telah dianggarkan pemerintah setempat.
Kedepannya menurut saya latsar bisa saja dilakukan secara daring karena dengan semakin canggihnya teknologi dan pembelajaran saat ini. Tidak hanya efektif, kegiatan latsar online juga meminimalisir praktik pungutan liar (pungli) yang mungkin sering terjadi pada acara sejenis.
Dalam era digital yang terus berkembang, pelaksanaan Latsar online bisa dijadikan inspirasi bagi layanan pendidikan dan pelatihan lainnya untuk mengadopsi metode serupa. Dengan memanfaatkan teknologi, potensi pungli dapat diminimalisir, sehingga peserta dapat mengaksesnya dengan adil dan transparan.
Dengan melanjutkan cara yang dinilai baik seperti ini, diharapkan generasi muda yang terlatih dengan baik akan menjadi tulang punggung pembangunan bangsa yang bertanggung jawab.
Guru masa kini dalam semangat guru yang "menggerakkan"
Perkembangan teknologi dan media sosial telah membawa perubahan besar pada guru dan atau bagi tenaga pendidik lainnya. Jika pada zaman dulu guru diharapkan hanya patuh dan patuh kepada aturan, zaman sekarang menuntut guru untuk menjadi penggerak perubahan yang positif. Guru masa kini adalah para guru penggerak yang memiliki kemampuan untuk menyuarakan pendapat dan pandangannya, bahkan menjadi content creator dan influencer.
Semarak Merdeka Belajar pada era digital ini, guru memiliki akses yang lebih mudah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka melalui media sosial. Mereka dapat menggunakan platform tersebut untuk menyampaikan ide dan pendapat tentang isu pendidikan, serta menyebarkan praktik terbaik dalam mengajar dalam impelementasi Kurikulum Merdeka.
Para pendidik di Kompasiana ini merupakan salah satu contohnya. Dalam menjalankan peran sebagai content creator, guru-guru dapat menghasilkan konten edukatif yang menarik dan bermanfaat. Mereka dapat membagikan metode pengajaran yang efektif, sumber belajar yang menarik, atau mengulas isu-isu terkini dalam dunia pendidikan pada Platform Merdeka Mengajar.