Itu alasannya mengapa banyak mahasiswa yang akhirnya kehilangan arah, malas dan suka menunda-nunda penyelesaian skripsinya. Karena bukan tak tahu prosesnya, melainkan pengaturan waktunya yang sudah kacau sedari awal.
Untuk menentukan tujuan dan ruang lingkup skripsi, melakukan tinjauan pustaka yang komprehensif, membuat rancangan penelitian, pengumpulan dan analisis data dapat dibantu dengan adanya konsultasi dan kerjasama dengan dosen maupun rekan mahasiswa.
Saya belajar untuk tidak ragu dalam berkomunikasi dengan dosen dan rekan sejawat. Jika ada kebingungan tentang proses penyelesaian skripsi tersebut maka akan saya langsung menghubungi dosen pembimbing untuk meminta bertemu secara langsung tatap muka. Untunglah saya mendapatkan dosen pembimbing yang kalem dan ramah.Â
Begitu pula dengan berdiskusi dengan teman sekelas membantu saya mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan mempercepat proses pengerjaan skripsi. disamping itu, saya juga merasa terpacu dan termotivasi saat ada teman/sahabat saya yang selesai skripsinya karena kami ingin sama-sama diwisuda.
Saya juga menyadari pentingnya mencari dukungan dan sumber daya tambahan lantaran sebagai mahasiswa tentu masih terbatas dalam hal finansial. maka saya biasanya memanfaatkan fasilitas yang disediakan kampus, seperti perpustakaan dan WiFi gratis untuk mencari data-data yang diperlukan saat proses penulisan skripsi ini.
Pada tahap proses pengerjaan skripsi ini, selain fokus untuk segera menyelesaikannya, juga penting bagi si mahasiswa untuk menjaga keseimbangan hidup. Saya mengatur waktu untuk beristirahat, bersosialisasi, dan menjalani aktivitas yang bersifat entertainment yang ingin saya nikmati.Â
Dengan menjaga keseimbangan antara proses penyelesaian skripsi dan kehidupan pribadi, saya dapat menghindari stress dan perasaan frustasi. Agar tetap termotivasi dan tidak menunda-nunda.
= Menaklukkan tantangan akhir: drama revisi skripsi dan mengatasinya dengan bijak =
Menurut saya tahapan akhir yang cukup krusial, salah satunya adalah revisi-revisi yang diwarnai dengan drama dan tantangan yang seringkali membuat semangat mahasiswa terguncang dan menjadi demotivasi.Â
Banyak mahasiswa sudah berhasil melewati proses penulisan skripsi hingga bab akhir misalnya, namun dalam proses revisi dengan dosen pembimbing malah dihadapkan dengan drama.
Melalui sikap yang bijak dan pendekatan yang tepat, mahasiswa pasti bisa melalui drama tersebut dan menyelesaikan skripsi dengan sukses.
Pada tahap ini penting bagi mahasiswa untuk selalu menerima kritik dengan sikap terbuka tanpa emosi yang berlebihan. Ingatlah bahwa tujuan dosen adalah membantu meningkatkan kualitas skripsi mahasiswa.Â