Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Amunisi untuk Merantau dan "Survive" di Kota ala Perantau Minang

6 Mei 2023   01:43 Diperbarui: 10 Mei 2023   08:05 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang Minang yang merantau ke berbagai kota di Indonesia maupun luar negeri tidak hanya membawa bekal keterampilan dan pengalaman, namun juga membawa bekal ilmu agama yang kuat. Hal ini tidak terlepas dari budaya dan adat istiadat yang telah tertanam dalam masyarakat Minangkabau sejak lama.

Yakni "adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah" atau dapat diterjemahkan menjadi adat bersendikan syariat, syariat agama bersendikan kepada Al-Qur'an.

Ada yang mengatakan bahwa orang Minang dikenal sebagai masyarakat yang taat beragama. Shalat dan mengaji dengan dasar ilmu yang agama yang cukup baik ditanamkan kepada generasi Minang sejak dini. Karena itu, tidak mengherankan jika seorang perantau Minang tampak konsisten dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Sebagaimana yang kita yakini bahwa kehidupan di perantauan sangatlah keras. Jika tak kuat iman maka akan terpengaruh untuk menghalalkan segala cara untuk tetap bertahap hidup. Makanya tanpa bekal ilmu agama yang kuat, seseorang bisa kehilangan arah dan terjerumus pada hal-hal yang negatif. Banyak orang Minang yang selalu memprioritaskan ibadah dan agama.

Banyak juga orang Minang yang menawarkan diri sebagai takmir masjid/musholah. Hal itu memberikan banyak manfaat bagi dari segi akhirat maupun bertahan hidup di dunia. Teman-teman saya sesama orang Minang banyak yang saya jumpai melakukan hal baik dan positif seperti itu.

Kedua, keterampilan berkomunikasi dan beradaptasi

Merantau membutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi karena tempat tujuan merantau akan mengalami perbedaan budaya dan bahasanya yang kontras dengan daerah asal. 

Dalam merantau, orang Minang akan belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan belajar untuk berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda latar belakangnya.

Budaya religius juga membuat orang Minang sangat menghargai nilai-nilai persaudaraan dan saling membantu. Dalam keseharian orang Minang di perantauan selalu berusaha membantu sesama muslim yang membutuhkan. 

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak orang Minang yang sukses di berbagai bidang dan berhasil mendapatkan kepercayaan dari masyarakat di lingkungan tempat mereka merantau.

Tidak hanya itu, merantau juga memiliki nilai sosial dan budaya yang sangat penting bagi masyarakat Minangkabau. Orang Minang akan membentuk komunitas yang saling mendukung dan menjaga kebersamaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun