Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyongsong Merdeka Belajar dengan Praktik Baik Pemerataan Akses Teknologi

2 Mei 2023   02:34 Diperbarui: 2 Mei 2023   02:45 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pendidikan indonesia, Kurikulum Merdeka. (KOMPAS/SUPRIYANTO)

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) merupakan momentum yang penting bagi bangsa Indonesia untuk merenungkan sejauh mana perkembangan dunia pendidikan di negeri tercinta ini. 

Sebagai sebuah kegiatan dan peringatan yang dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 2 Mei, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah merilis tema, logo, dan panduan upacara bendera dalam rangka peringatan Hardiknas 2023.

Menurut Surat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 12811/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023, tema Hari Pendidikan Nasional 2023 adalah "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar".

Pada Hardiknas 2023 ini, kita perlu melakukan refleksi dan merenungkan hal-hal yang mungkin masih menjadi batu sandungan yang menghambat kemajuan dunia pendidikan Indonesia.

= Problematika yang dihadapi oleh dunia pendidikan Indonesia

Hardiknas menjadi ajang bagi segenap elemen masyarakat, khususnya para pelaku/praktisi pendidikan khususnya guru untuk berintrospeksi dan mengidentifikasi masalah-masalah yang masih dihadapi oleh sistem pendidikan Indonesia.

Dunia pendidikan di Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai problematika yang mempengaruhi kualitas pendidikan di negara ini. Meskipun telah dilakukan upaya-upaya perbaikan dan reformasi pendidikan, namun masih banyak kasus-kasus yang membuat pendidikan Indonesia masih tercoreng. 

Beberapa kasus yang sering terjadi di antaranya adalah bullying, kekerasan seksual, dan tindak kekerasan fisik atau perundungan di lingkungan sekolah. 

Semua kasus tersebut dapat membawa dampak negatif pada perkembangan psikologis dan akademis siswa.

Salah satu kasus yang paling umum dan sering terjadi pada lingkungan sekolah adalah bullying. Eksploitasi kelemahan yang dilakukan kepada siswa lain dapat menyebabkan dampak yang sangat buruk terhadap korban. Seperti mengalami stres, depresi, ketakutan, yang dapat menurunkan motivasi belajar dan kinerja akademis korbannya. 

Disamping itu, kasus bullying juga dapat membuat siswa kehilangan rasa percaya diri sehingga menghambat proses belajarnya dan bahkan berdampak pada kehidupan sosial korban di luar sekolah.

Selain bullying, ada kasus kekerasan seksual dan fisik yang juga masih sering terjadi di lingkungan sekolah. Aksi tersebut dapat menyebabkan trauma psikologis atau kesehatan mental yang terganggu, serta juga mempengaruhi kesehatan fisik siswa dan membuat mereka takut untuk hadir ke sekolah. 

Semua kasus tersebut dapat mengurangi rasa aman dan nyaman di lingkungan sekolah sehingga tentunya mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia.

Tidak hanya siswa yang menjadi pelakunya, bahkan kadang dilakukan oleh guru atau tenaga kependidikan yang sebenarnya hal itu sungguh diluar nalar dan logika.

Oleh sebab itu, maka hal-hal yang mencoreng dunia pendidikan Indonesia perlu kita pikirkan solusi perbaikan yang menginspirasi dan mencerahkan.

Merdeka Belajar. https://gtk.kemdikbud.go.id/
Merdeka Belajar. https://gtk.kemdikbud.go.id/

= Semarak membumikan konsep Merdeka Belajar

Kita tidak boleh serta-merta menjustifikasi dunia pendidikan indonesia di tengah kompleksitas problematika pendidikan di Indonesia.

Banyak hal yang bisa diperbaiki dan dicarikan solusinya. Sebagaimana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencanangkan semangat Merdeka Belajar sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. 

Konsep Merdeka Belajar ini menekankan bahwa siswa bebas untuk memilih mata pelajaran dan aktivitas yang diminati, sehingga diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena dapat merasa lebih terlibat dalam proses belajar agar meraih hasil yang lebih baik. 

Sebenarnya konsep Merdeka Belajar ini dimaksudkan untuk mengurangi masalah seperti stres dan kebosanan yang sering dialami oleh siswa karena keterpaksaan dalam mempelajari pelajaran yang tidak diminatinya dan tuntutan akademis yang tinggi. 

Karena pada dasarnya, terjadinya banyak kasus tak bermoral atau kasus-kasus pidana yang dilakukan siswa bisa terjadi karena kurangnya motivasi belajar sebagaimana yang dimaksud.

Dalam implementasinya, konsep Merdeka Belajar mendorong sekolah dan guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kurikulum operasional dan metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien sesuai kebutuhan dan profil siswa. 

Konsep Merdeka Belajar tidak hanya berlaku di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Siswa diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat siswa.

Dengan penerapan konsep Merdeka Belajar, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat lebih relevan dengan siswa menjadi pribadi yang lebih berprestasi dan berkarakter, untuk menghasilkan generasi yang kreatif, mandiri dan inovatif. 

Diharapkan dengan Merdeka Belajar maka dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan, sehingga siswa dapat lebih siap dan berdaya saing dalam menghadapi masa depan.

= Kurikulum Merdeka untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Kemendikbud telah meluncurkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian dari semangat Merdeka Belajar.

Kebijakan penerapan Kurikulum Merdeka masih dibebaskan untuk sekolah yang siap. Meski begitu, Kurikulum Merdeka dengan konsep Merdeka Belajar menawarkan pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang lebih fleksibel, penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran, serta peningkatan profesionalisme guru melalui pelatihan dan bantuan teknis atau melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Dalam Kurikulum Merdeka, proses KBM didesain untuk lebih kreatif dan inovatif. Guru diharapkan mampu mendorong siswa dapat lebih aktif dan berperan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya berfokus pada pengetahuan akademik, tetapi juga mengembangkan keterampilan hidup seperti kewirausahaan, kreativitas, kolaborasi, dan berpikir kritis.

Kurikulum Merdeka hendak membangun Profil Pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. Yang selanjutnya diejawantahkan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Melalui Kurikulum Merdeka, ada proses evaluasi tidak hanya berfokus pada tes akademik, tetapi juga melihat kemajuan siswa dalam mengembangkan keterampilan. Siswa juga diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan saran terhadap proses pembelajaran.

Maka hal tersebut benar-benar diharapkan dapat membawa angin segar yang mendorong siswa untuk semangat dan termotivasi untuk belajar. Pada akhirnya bagaimana supaya problematika kenakalan siswa yang berbuah tindak pidana dan kasus-kasus yang masih kerap terjadi dapat dimusnahkan dan tidak lagi mencoreng pendidikan Indonesia.

Praktik baik pemerataan akses teknologi dalam pendidikan Indonesia. (Unsplash/Compare fibre via Kompas.com)
Praktik baik pemerataan akses teknologi dalam pendidikan Indonesia. (Unsplash/Compare fibre via Kompas.com)

= Pentingnya pemerataan akses pendidikan

Pemerataan akses pendidikan menjadi salah satu isu penting yang perlu untuk lebih diperhatikan di Indonesia. Terdapat perbedaan yang signifikan antara berbagai wilayah baik perkotaan maupun pedesaan yang cukup kontras dalam hal akses pendidikan. 

Dalam upaya pemerataan akses pendidikan di Indonesia maka pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan penetrasi teknologi di dunia pendidikan. 

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran menjadi salah satu cara yang efektif dalam meningkatkan akses pendidikan supaya dapat menurunkan angka putus sekolah untuk menekan aksi kenakalan atau sikap lost control para generasi.

Proses pemerataan dan akses pemanfaatan teknologi dalam semangat Merdeka Belajar bagi guru diantaranya melalui Platform Merdeka Mengajar supaya dapat membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Agar guru dapat menyebarkan Aksi Nyata dan menyediakan materi pembelajaran secara online sehingga siswa dapat mengaksesnya kapan saja dan di mana saja. 

Pemanfaatan teknologi dapat membantu menarik minat siswa dalam pembelajaran dan memotivasi siswa dalam belajar karena penggunaan multimedia seperti video dan animasi yang interaktif dan menyenangkan dapat membantu memperjelas konsep atau materi yang sulit dipahami oleh siswa. 

Intinya, pemanfaatan teknologi dapat membantu meningkatkan akses pendidikan dengan menyediakan pembelajaran secara online yang memungkinkan siswa di daerah mengakses pembelajaran yang sama dengan siswa di daerah perkotaan 

Namun, penerapan teknologi harus dilakukan dengan bijak dan tidak memberatkan atau menyusahkan siswa maupun orangtua. Tantangan masalah akses internet yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia perlu dicarikan solusinya agar semarak Merdeka Belajar ini dapat berhasil dijalankan.

= Perlu kontribusi dukungan semua pihak untuk menyelamatkan pendidikan Indonesia

Indonesia telah lama menjadi sorotan di mata dunia karena kualitas pendidikannya yang belum memadai. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah melalui Kemendikbud seperti Implementasi Kurikulum Merdeka maupun peningkatan kualitas tenaga pendidik. Akan tetapi memang masih banyak masalah yang harus terus menjadi perhatian dan membutuhkan solusi yang lebih komprehensif.

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, tentunya masih ada tantangan dan hambatan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kesiapan sekolah dan tenaga pendidik dalam mengimplementasikan konsep Merdeka Belajar. 

Dunia pendidikan Indonesia tentu akan terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk dalam mengatasi kasus-kasus yang merugikan siswa dan mencoreng citra pendidikan Indonesia. 

Sangat diperlukan tindakan konkret dari seluruh pihak terkait dengan meningkatkan kesadaran dan tindakan bersama, mulai dari pemerintah, sekolah, guru, orangtua hingga masyarakat, pemerhati pendidikan dan stakeholder lainnya.

Pemerintah perlu memberikan dukungan dan perhatian yang cukup terhadap bidang pendidikan, seperti peningkatan anggaran pendidikan, pembangunan fasilitas pendidikan, dan peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan.

Sekolah dan guru juga harus mampu mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran yang sesuai dengan konsep Merdeka Belajar, serta memberikan bimbingan dan dukungan yang cukup dan memadai bagi siswa. 

Orang tua juga perlu mendukung anak-anaknya dalam proses belajar, dengan memberikan motivasi dan dukungan yang cukup serta memahami kebutuhan dan minat anak. Bahwa yang dibutuhkan anak dari orangtua bukan hanya masalah materi, namun juga perhatian, kasih sayang, dan dukungan psikologis atau moril.

Lapisan masyarakat atau stakeholder pun dapat memberikan sosialisasi mengenai nilai-nilai moral dan perilaku yang baik kepada siswa, serta meningkatkan pengawasan terhadap lingkungan sekolah. 

Dalam implementasi konsep Merdeka Belajar membutuhkan dukungan yang cukup dan perubahan pola pikir yang berkelanjutan dari semua pihak terkait. 

Siswa, guru, dan orang tua perlu memahami pentingnya kebebasan dan tanggung jawab dalam proses belajar, mampu mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. Sehingga diharapkan kasus-kasus atau tindakan siswa yang mencoreng wajah pendidikan dapat ditekan dan pendidikan Indonesia dapat menjadi lebih baik di masa depan.

Tema Hari Pendidikan Nasional 2023 yakni "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar" memang sangat relevan sekali sebagai upaya yang sangat baik dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan memberikan kebebasan kepada siswa karena adanya kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran.

Semoga dunia pendidikan Indonesia dapat terus berkemajuan dan menghasilkan generasi terbaik yang berkualitas dan mampu bersaing di masa kini dan masa depan.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun