Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyongsong Merdeka Belajar dengan Praktik Baik Pemerataan Akses Teknologi

2 Mei 2023   02:34 Diperbarui: 2 Mei 2023   02:45 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pendidikan indonesia, Kurikulum Merdeka. (KOMPAS/SUPRIYANTO)

Dalam upaya pemerataan akses pendidikan di Indonesia maka pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan penetrasi teknologi di dunia pendidikan. 

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran menjadi salah satu cara yang efektif dalam meningkatkan akses pendidikan supaya dapat menurunkan angka putus sekolah untuk menekan aksi kenakalan atau sikap lost control para generasi.

Proses pemerataan dan akses pemanfaatan teknologi dalam semangat Merdeka Belajar bagi guru diantaranya melalui Platform Merdeka Mengajar supaya dapat membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Agar guru dapat menyebarkan Aksi Nyata dan menyediakan materi pembelajaran secara online sehingga siswa dapat mengaksesnya kapan saja dan di mana saja. 

Pemanfaatan teknologi dapat membantu menarik minat siswa dalam pembelajaran dan memotivasi siswa dalam belajar karena penggunaan multimedia seperti video dan animasi yang interaktif dan menyenangkan dapat membantu memperjelas konsep atau materi yang sulit dipahami oleh siswa. 

Intinya, pemanfaatan teknologi dapat membantu meningkatkan akses pendidikan dengan menyediakan pembelajaran secara online yang memungkinkan siswa di daerah mengakses pembelajaran yang sama dengan siswa di daerah perkotaan 

Namun, penerapan teknologi harus dilakukan dengan bijak dan tidak memberatkan atau menyusahkan siswa maupun orangtua. Tantangan masalah akses internet yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia perlu dicarikan solusinya agar semarak Merdeka Belajar ini dapat berhasil dijalankan.

= Perlu kontribusi dukungan semua pihak untuk menyelamatkan pendidikan Indonesia

Indonesia telah lama menjadi sorotan di mata dunia karena kualitas pendidikannya yang belum memadai. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah melalui Kemendikbud seperti Implementasi Kurikulum Merdeka maupun peningkatan kualitas tenaga pendidik. Akan tetapi memang masih banyak masalah yang harus terus menjadi perhatian dan membutuhkan solusi yang lebih komprehensif.

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, tentunya masih ada tantangan dan hambatan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kesiapan sekolah dan tenaga pendidik dalam mengimplementasikan konsep Merdeka Belajar. 

Dunia pendidikan Indonesia tentu akan terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk dalam mengatasi kasus-kasus yang merugikan siswa dan mencoreng citra pendidikan Indonesia. 

Sangat diperlukan tindakan konkret dari seluruh pihak terkait dengan meningkatkan kesadaran dan tindakan bersama, mulai dari pemerintah, sekolah, guru, orangtua hingga masyarakat, pemerhati pendidikan dan stakeholder lainnya.

Pemerintah perlu memberikan dukungan dan perhatian yang cukup terhadap bidang pendidikan, seperti peningkatan anggaran pendidikan, pembangunan fasilitas pendidikan, dan peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun