Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyongsong Merdeka Belajar dengan Praktik Baik Pemerataan Akses Teknologi

2 Mei 2023   02:34 Diperbarui: 2 Mei 2023   02:45 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pendidikan indonesia, Kurikulum Merdeka. (KOMPAS/SUPRIYANTO)

Selain bullying, ada kasus kekerasan seksual dan fisik yang juga masih sering terjadi di lingkungan sekolah. Aksi tersebut dapat menyebabkan trauma psikologis atau kesehatan mental yang terganggu, serta juga mempengaruhi kesehatan fisik siswa dan membuat mereka takut untuk hadir ke sekolah. 

Semua kasus tersebut dapat mengurangi rasa aman dan nyaman di lingkungan sekolah sehingga tentunya mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia.

Tidak hanya siswa yang menjadi pelakunya, bahkan kadang dilakukan oleh guru atau tenaga kependidikan yang sebenarnya hal itu sungguh diluar nalar dan logika.

Oleh sebab itu, maka hal-hal yang mencoreng dunia pendidikan Indonesia perlu kita pikirkan solusi perbaikan yang menginspirasi dan mencerahkan.

Merdeka Belajar. https://gtk.kemdikbud.go.id/
Merdeka Belajar. https://gtk.kemdikbud.go.id/

= Semarak membumikan konsep Merdeka Belajar

Kita tidak boleh serta-merta menjustifikasi dunia pendidikan indonesia di tengah kompleksitas problematika pendidikan di Indonesia.

Banyak hal yang bisa diperbaiki dan dicarikan solusinya. Sebagaimana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencanangkan semangat Merdeka Belajar sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. 

Konsep Merdeka Belajar ini menekankan bahwa siswa bebas untuk memilih mata pelajaran dan aktivitas yang diminati, sehingga diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena dapat merasa lebih terlibat dalam proses belajar agar meraih hasil yang lebih baik. 

Sebenarnya konsep Merdeka Belajar ini dimaksudkan untuk mengurangi masalah seperti stres dan kebosanan yang sering dialami oleh siswa karena keterpaksaan dalam mempelajari pelajaran yang tidak diminatinya dan tuntutan akademis yang tinggi. 

Karena pada dasarnya, terjadinya banyak kasus tak bermoral atau kasus-kasus pidana yang dilakukan siswa bisa terjadi karena kurangnya motivasi belajar sebagaimana yang dimaksud.

Dalam implementasinya, konsep Merdeka Belajar mendorong sekolah dan guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kurikulum operasional dan metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien sesuai kebutuhan dan profil siswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun