Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Pentingnya Menjaga Kesehatan Diri dan Anak dari Godaan Sajian Lebaran

22 April 2023   16:40 Diperbarui: 22 April 2023   16:48 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Segenap keluarga menyantap hidangan lebaran. (Foto: Getty Images/iStockphoto/tongpatong)

Lebaran identik dengan sajian beragam menu makanan dan minuman. Sebuah tradisi lebaran yang masih kita temui hingga saat ini.

Saat lebaran, kita seringkali dihadapkan dengan banyak pilihan hidangan yang lezat dan menggoda, seperti ketupat, rendang, masakan gulai, dan kue lebaran yang serba manis. 

Namun, perlu diingat bahwa konsumsi makanan yang berlebihan dan tidak seimbang pasti dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Banyak orang dewasa yang kalap saat lebaran dan mengonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah yang berlebihan. 

Pola makan yang tidak sehat ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit kardiovaskular, serta berbagai penyakit lainnya.

Setelah Ramadhan dan Idul Fitri, banyak orang yang mengalami gangguan kesehatan akibat pola makan yang tidak sehat dan berlebihan selama libur lebaran. 

Beberapa keluhan kesehatan yang umum terjadi setelah lebaran seperti gangguan pencernaan seperti sembelit, atau kembung. Dikarenakan konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat dan berlebihan.

Karena menyantap makanan dan minuman yang mengandung banyak gula, lemak, dan garam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, gangguan ginjal, maupun dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Untuk menghindari gangguan kesehatan seusai Ramadhan atau saat lebaran, sebaiknya kita mengonsumsi makanan dan minuman dengan porsi yang sehat dan seimbang, serta menghindari makanan dan minuman yang tinggi gula, lemak, dan garam yang berlebih.

Jagalah kesehatan diri dan anak saat lebaran

Tidak hanya orang dewasa yang harus memperhatikan kesehatannya sendiri saat lebaran. Anak-anak juga memiliki kerentanan yang sama terhadap kendala kesehatan saat lebaran tiba.

Saat lebaran, banyak anak-anak yang sangat senang menikmati berbagai macam hidangan yang lezat dan manis-manis. 

Namun, sebagai orang tua, kita harus memperhatikan asupan makanan dan minuman anak-anak kita agar kesehatan mereka tetap terjaga.

Anak-anak cenderung lebih suka makanan yang manis dan berlemak. Akan tetapi anak-anak seringkali tidak bisa mengontrol porsi makan mereka sendiri.

Makanan serba manis saat lebaran juga dapat merusak kesehatan gigi anak. Apabila anak tidak dapat menjaga kebersihan gigi dan rutin menggosok gigi setelah makan.

Acara lebaran bisa menjadi momen yang menyenangkan bagi anak-anak. Namun, dapat berakibat cukup fatal bahwa beberapa anak dapat mengalami stres akibat perubahan pola makan dan rutinitas yang tidak sehat selama libur lebaran.

Oleh karena itu, orang tua seharusnya selalu memastikan anak tetap merasa nyaman dan berkomunikasi dengan baik dengan orang tua atau keluarga yang lain tentang kendala-kendala yang mereka alami.

Namun sebelumnya orang tua dapat mengontrol dan melakukan upaya preventif/pencegahan dengan menyediakan makanan-makanan yang sehat untuk hidangan lebaran.

Puasa itu sehat, lebaran jangan sakit

Pesan-pesan Ramadhan yang berkaitan dengan kesehatan harus terus diterapkan setelah lebaran.

Sejatinya berpuasa yang telah dilakukan selama Ramadhan akan berdampak positif bagi kesehatan tubuh. Tidak hanya sekedar doktrin agama, melainkan telah terbukti dari hasil penelitian dari pada ahli kesehatan.

Kebiasaan menahan saat puasa, menjadikan kita dapat mengontrol asupan yang masuk ke dalam tubuh. Ada semacam filtrasi yang terjadi selama berpuasa.

Jadi, berpuasa itu sehat. Sehingga sangat disayangkan sekali bila akhirnya tubuh drop atau jatuh sakit saat lebaran.

Self control terhadap kesehatan tubuh yang terjadi selama berpuasa di bulan Ramadhan juga harus terus diterapkan hingga saat lebaran.

Orang dewasa/ para orang tua seharusnya dapat belajar mengontrol diri dan kesehatannya. Serta tidak lupa untuk selalu memperhatikan kesehatan anak-anak.

Ilustrasi pola makan sehat saat lebaran. (Foto: Pixabay)
Ilustrasi pola makan sehat saat lebaran. (Foto: Pixabay)

Hal apa yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga kesehatan anak terperhatikan saat lebaran. 

1. Bijak dalam menentukan pilihan makanan.

Orang tua bertanggung jawab penuh dalam menyediakan stok makanan dan minuman yang dibutuhkan untuk lebaran.

Bila masih memiliki anak kecil maka orang tua tidak perlu harus selalu ikut-ikutan membeli makanan dan minuman yang sedang trend tapi dapat mengganggu kesehatan terutama terhadap anak.

Sebagai orang tua, perlu memperhatikan jumlah konsumsi makanan yang mengandung gula dan lemak berlebihan pada anak. 

Pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang, seperti protein, karbohidrat, lemak sehat, dan vitamin serta mineral yang dibutuhkan oleh tubuhnya.

Perbanyak makanan yang mengandung serat untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan, seperti sayuran dan buah-buahan. 

Serta jangan lupa untuk minum air putih yang cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

2. Selalu membiasakan diri untuk tidak berlebih-lebihan.

Orang tua hendaknya dapat memperhatikan porsi makan selama libur lebaran. Sebagai orang tua, perlu memperhatikan porsi makan yang disajikan untuk anak dan memastikan tidak terlalu banyak. 

Terlalu banyak makan bisa menyebabkan anak merasa tidak nyaman, mual, dan bisa berdampak buruk pada kesehatan.

Ingatlah kembali pesan Allah SWT dalam Al-Qur’an yang melarang kita untuk bersikap berlebih-lebihan. Sebagaimana pada Surah Al-Isra’ ayat 27.

Masalah kesehatan yang timbul saat lebaran semata-mata terjadi karena pola konsumsi makanan yang berlebihan baik dari segi porsi maupun dari kandungan yang tidak sehat dari makanan tersebut.

3. Senantiasa melakukan aktivitas fisik atau olahraga.

Baik orang tua maupun anak-anak yang sudah terlanjur berlebihan makan selama lebaran perlu diimbangi dengan kegiatan olahraga yang cukup. 

Keseimbangan perlu dilakukan dengan kontrol apa yang masuk ke tubuh dan mengeluarkan apa yang harus dibuang dari tubuh (toksik).

Orang tua bersama dengan anak dapat terus aktif dan bergerak selama libur lebaran. Ada banyak kegiatan fisik yang disukai anak yang bisa dilakukan bersama orang tua, seperti bersepeda, bermain di taman, dan lainnya.

Hal baik yang perlu diterapkan seperti berjalan kaki ketika hendak silaturahmi ke rumah-rumah tetangga dan kerabat. Jika jaraknya masih normal dan wajar maka tidak perlu harus terus-menerus menggunakan kendaran bermotor.

Hal tersebut dapat membantu membakar kalori dan menjaga kesehatan keluarga selama libur lebaran. 

****

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, kita dapat membantu menjaga kesehatan diri pribadi, keluarga, terutama anak selama liburan lebaran. 

Yang terpenting adalah mengetahui batasannya dan menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang sepanjang tahun, bukan hanya saat lebaran atau acara khusus lainnya. 

Tak bisa dipungkiri bahwa kesehatan adalah investasi jangka panjang yang perlu dijaga dengan baik, mulai dari sekarang hingga selamanya.

Tetap sehat setelah lebaran ya…!

Salam berbagi dan menginspirasi.

== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun