Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ada Hal Tak Terduga Tatkala Menyusuri Jejak Sejarah di Pekanbaru

19 April 2023   09:54 Diperbarui: 19 April 2023   09:56 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berwisata sejarah sambil staycation di Pekanbaru. (Didesain oleh Akbar Pitopang)

Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau, tidak hanya sebagai pusat bisnis, perdagangan, dan wisata belanja. Namun juga memiliki banyak destinasi wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi. 

Sebagai kota perdagangan yang penting pada masa lalu, Pekanbaru memiliki sejarah yang kaya dan warisan budaya yang unik. 

Dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Pekanbaru, kita dapat mempelajari sejarah daerah, Melayu, bahkan sejarah tentang Indonesia yang masih bisa kita saksikan hingga saat ini.

Melalui wisata sejarah, kita dapat lebih menghargai warisan budaya dan sejarah yang ada di Pekanbaru. Serta dapat menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap sejarah.

Wisata sejarah dapat menyegarkan pikiran dan memberikan pengalaman yang berbeda bagi pengunjung.

Selain memberikan manfaat sejarah dan budaya, kita dan generasi saat ini dapat memetik inspirasi dan ide kreatif untuk mengaplikasikan nilai-nilai sejarah yang ada di Pekanbaru dalam kehidupan sehari-hari.

Apa saja wisata sejarah yang dapat kunjungi saat berada di Pekanbaru?

1. Monumen Kereta Api

Yang pertama saya kunjungi adalah Monumen Kereta Api yang juga dikenal dengan nama Monumen Lokomotif.

Walaupun Pekanbaru saat ini tidak ada moda transportasi kereta api, namun ternyata dulunya sempat akan dibangun.

Ini merupakan salah satu rencana Jepang untuk membangun jalur kereta api yang menghubungkan Sumatera dari timur ke pantai barat.

Adalah rencana lanjutan dari program Belanda sebelum Perang Dunia II, yang rencana awal hendak membuka rute Muaro Sijunjung-Pekanbaru.

Alamat: Jalan Kaharudin Nasution (Komplek Taman Makam Pahlawan Kerja), Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya.

2. Museum Sang Nila Utama

Museum ini didedikasikan untuk sejarah Riau yang memiliki koleksi benda-benda sejarah, dan memiliki berbagai artefak dan benda-benda sejarah yang berkaitan dengan Melayu dan Provinsi Riau.

Ternyata museum ini adalah satu-satunya museum di Kota Pekanbaru yang menyimpan warisan-warisan budaya Melayu Riau yang cukup lengkap dan representatif. 

Beberapa koleksi museum ini seperti pakaian adat pernikahan, perhiasaan dan mahkota, permainan, rumah tradisional, alat musik, artefak dan lainnya. 

Museum ini pun berada dalam kompleks Kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Riau dan Taman Budaya.

Alamat: Jalan Jenderal Sudirman No.194, seberang Kantor DPRD Provinsi Riau.

HTM: Rp. 5000 untuk dewasa, anak-anak gratis.

3. Prasasti Pengibaran Bendera Merah Putih Pertama di Pekanbaru

Cagar budaya yang satu ini merupakan salah satu situs sejarah penting yang terletak di Pekanbaru, Riau. Prasasti ini menjadi saksi bisu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Karena kurangnya informasi di masa lalu, akhirnya pengibaran bendera merah putih di Pekanbaru setelah Indonesia merdeka dilakukan pada tanggal 15 September 1945, yaitu di atas atap Kantor PTT.

Prasasti ini sekarang berada persis di taman kota atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tunjuk Ajar Integritas. 

Alamat: Jalan Ahmad Yani, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan. Berada didekat Rumah Dinas Walikota Pekanbaru dan Pasar Bawah.

4. Masjid Raya Pekanbaru

Masjid yang sangat bersejarah di Provinsi Riau yang satu ini juga dikenal dengan nama Masjid Raya Senapelan yang merupakan salah satu masjid tertua di Provinsi Riau yang terletak di Kota Pekanbaru. Menurut literasi bahwa masjid ini dibangun pada abad ke-18.

Masjid ini memang sangat erat kaitannya dengan kebudayaan Melayu. Di komplek masjid terdapat Makam Marhum Pekan gelar dari Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah yang merupakan pendiri Pekanbaru.

Alamat: Jalan Senapelan No. 128, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan.

5. Rumah Singgah Tuan Kadi

Rumah berbentuk panggung dengan gaya atap limas ini awalnya berfungsi sebagai rumah singgah bagi Sultan Siak Sri Indrapura beserta pengiringnya beristirahat sejenak apabila berkunjung ke Senapelan (Pekanbaru) sebelum melanjutkan perjalanan ke Istana Hinggap yang terletak persis di belakang Mesjid Raya Pekanbaru tadi.

Rumah berbentuk panggung berarsitek Melayu ini terletak di tepi Sungai Siak, berlatar Jembatan Siak III atau Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah. 

Alamat: Jalan Perdagangan, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan.


*****

Nikmati pengalaman berwisata yang berbeda di Pekanbaru dengan mengunjungi destinasi wisata sejarah yang sangat menarik dan mengedukasi. 

Agar liburan semakin nyaman dan anti ribet maka wisatawan dapat menginao di Hotel Amaris Pekanbaru yang beralamat di Jalan KH Wahid Hasyim No 30.

Tepatnya di jantung kota yang menjadi kawasan bisnis, pusat perbelanjaan dan wisata kuliner. Serta berada dekat dengan Masjid Agung An-Nur yang merupakan ikon Pekanbaru dan Provinsi Riau.

Amaris Hotel Pekanbaru yang dikelola Grup Santika Indonesia Hotels & Resorts ini memiliki konsep sebagai smart hotel. Dengan pelayanan dan fasilitas yang smart, modern, dan efisien.

Bila mengunjungi Pekanbaru, rencanakan untuk menginap di Hotel Amaris Pekanbaru sambil menjelajahi wisata sejarah untuk edukasi dan pengalaman yang berkesan selama berada di Kota Bertuah ini.

Referensi: 1 2 3  

#SamberTHR2023
#ADayinRamadan
#SantikaMoments
#SantikaHotels

Salam berbagi dan menginspirasi.
Akbar Pitopang | 28 Ramadhan 1444 H.
Mystery Challenge 4: Wisata Sejarah dan Tips Staycation Anti Ribet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun