Bahkan pada sebuah postingan di medsos tentang masalah ini, saya mengetahui ada komentar netizen yang mengatakan bahwa ia mengalami pengalaman yang tidak manusiawi lantaran ada jamaah yang memukul kaki anak balitanya di masjid.
Padahal ada juga hadits tentang kisah perempuan membawa anak-anak mereka ke masjid pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.Â
Hadits tersebut diriwayatkan Al-Bukhari no. 868 dan Muslim no. 556, "Saya pernah memanjangkan shalat dan saya mendengar tangisan anak. Lalu saya memperpendek shalat karena saya tahu ibunya sedang kesulitan karena tangisannya".
Pengalaman non humanis saat mengajak anak shalat berjamaah
Sudah menjadi tanggung jawab seorang ayah untuk memperkenalkan nilai-nilai Islami kepada anak dimulai sejak usia dini.Â
Di ramadhan kali ini, saya masih belum bisa full membawa atau mengajak anak untuk beribadah di masjid lantaran anak semata wayang masih balita tepatnya berusia 3 tahun 5 bulan pada 15 april 2023 ini.Â
Bila dibawa ke masjid untuk mengikuti ceramah hingga pelaksanaan shalat tarawih dan witir, saya merasa akan mengganggu jamaah lain lantaran anak saya termasuk anak yang selalu aktif bergerak meski di tempat-tempat yang baru pertama dikunjungi.
Meski saya pernah merasakan pengalaman yang kurang menyenangkan karena respon dari seorang nenek yang merasa dirinya terganggu karena tingkah si kecil yang berlarian saat pelaksanaan shalat berjamaah.
Sehingga hal tersebut sedikit banyak mengurungkan niat saya untuk mengajak kembali anak shalat berjamaah di masjid.
Namun, beberapa kali saya tetap mencoba membawa anak shalat berjamaah ke masjid atau di mushola perumahan kami selama bulan Ramadhan ini.
Beberapa kali saya dapati respon dari anak yang sudah cukup baik. karena di menit-menit awal anak mau mengikuti gerakan shalat yang sudah saya ajarkan selama ini dirumah.
Respon dari jamaah lain juga tidak seburuk yang pernah saya alami pada beberapa waktu yang lalu.