Setelah itu, beliau kembali ke Padang Panjang dengan fokus mengurus Persyarikatan Muhammadiyah.
Lantaran pada masa itu beliau belum memiliki gelar akademik, akhirnya beliau melanjutkan pendidikan dan belajar mengkaji lebih dalam Bahasa Arab dan ilmu agama Islam ke Makkah Al-Mukarromah.
Hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa sejak belia hingga akhir hayatnya selalu memiliki semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu pengetahuan dan wawasan.
Buya Hamka adalah pemikir yang penuh pengabdian dan dedikasi
Selaku seorang ulama, Buya Hamka memiliki pemahaman yang sangat luas tentang agama Islam serta mampu menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang mudah dipahami oleh masyarakat awam.Â
Karya-karyanya yang berupa buku-buku tentang Islam, kitab tafsir, sastra, dan juga kebudayaan Minangkabau menjadi salah satu referensi penting dan dipelajari oleh masyarakat.
Selain itu, Buya Hamka juga dikenal sebagai salah satu tokoh pergerakan nasional Indonesia yang gigih dalam berjuang melalui Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) sampai partai tersebut dibubarkan, lalu menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif di Muhammadiyah hingga akhir hayatnya.
Nah, semua bentuk pengabdian dan perjuangan Buya Hamka tersebut, tentu saja layak untuk diapresiasi dan dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia saat ini dan di masa depan.
Buya Hamka adalah inspirasi menulis dan berkarya
Yang sangat menarik dari sosok Buya Hamka hingga beliau dapat dikenal hingga saat ini karena beliau sebagai seorang penulis yang produktif dan memiliki karya-karya yang bermutu tinggi.Â
Buya Hamka mampu menghasilkan karya-karya yang memiliki nilai-nilai yang relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat itu, maupun masa kini.Â