Di balik semua itu ada hikmah yang dapat memberikan banyak nilai positif bagi kehidupan sosial dan keagamaan dalam menjalani bulan Ramadhan yang penuh keutamaan.
Jadi, tidak hanya sekedar bernostalgia dengan kenangan masa kecil di bulan Ramadhan. Akan tetapi ada kebaikan yang pantas untuk diraih bersamanya.
Selain hikmah dan kemuliaan yang akan diterima berdasarkan pada hadist diatas, berikut ada pula hikmah lainnya yang insyaallah akan dicapai.
Pertama, memperkokoh nilai-nilai keislaman. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk saling berbagi yang dapat membantu kita untuk lebih memahami dan memperkuat nilai-nilai kemuliaan seperti rasa empati, toleransi, kepedulian, dan kebersamaan.
Pada kesempatan ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengenang jasa-jasa orang tua dalam membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.Â
Kegiatan berbuka puasa bersama di mushola atau di rumah saat masa kecil seringkali diprakarsai oleh jasa-jasa orang tua atau nenek.Â
Kedua, mempererat semangat kebersamaan (ukhuwah islamiyah). Saat berbuka puasa bersama di mushola atau masjid bisa menyentuh level keimanan dan solidaritas seorang hamba.Â
Karena bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan nilai kebersamaan.Â
Ketiga, menanamkan benih-benih rasa syukur. Masa kecil memang selalu identik dengan momen-momen yang menyenangkan dan diliputi rasa kebahagiaan. Bernostalgia masa kecil di bulan Ramadhan dapat membawa kembali kenangan manis sehingga bisa membuat kita merasa bahagia.
Pada akhirnya, kita bisa menyadari betapa beruntungnya kita telah merasakan momen-momen bahagia dalam nostalgia masa kecil di bulan Ramadhan yang dapat menumbuhkan rasa syukur yang lebih dalam atas luasnya limpahan nikmat Allah SWT dalam hidup kita.
***