Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Taman Kota di Pekanbaru: antara RTH dan Fenomena Pacaran Lost Control

15 Maret 2023   06:38 Diperbarui: 16 Maret 2023   06:40 2011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Taman kota merupakan ruang terbuka hijau yang penting dan menjadi nafas peradaban masyarakat dalam kehidupan perkotaan. Nah, taman kota seharusnya difungsikan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat. 

Sebenarnya fungsi utama dari taman kota adalah sebagai tempat rekreasi, edukasi, dan konservasi lingkungan. Taman kota dapat menjadi ruang publik yang menyenangkan untuk melakukan berbagai aktivitas berguna seperti berolahraga, bermain, berkumpul bersama keluarga dan teman, serta mengenal alam sekitar.

Selain itu, taman kota juga dapat menjadi tempat yang strategis untuk mengadakan berbagai kegiatan sosial, budaya, hingga pendidikan. Misalnya, taman kota dapat digunakan untuk mengadakan pameran, konser musik, festival seni, dan kegiatan lainnya yang dapat menarik minat dan perhatian masyarakat guna memperkaya kehidupan sosial budaya di kawasan kota.

Taman kota juga memiliki fungsi penting untuk konservasi lingkungan dalam menjaga keanekaragaman hayati dan memperbaiki kualitas udara di kota. Adanya tanaman dan pepohonan di taman kota mampu menyerap polusi lalu menghasilkan oksigen, sehingga dapat meningkatkan kualitas udara.

Taman kota dapat memberikan banyak manfaat. (Foto: Akbar Pitopang)
Taman kota dapat memberikan banyak manfaat. (Foto: Akbar Pitopang)

Dengan demikian, maka seharusnya taman kota difungsikan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Taman kota harus dikelola dengan baik dan berkelanjutan agar dapat memberikan manfaat yang optimal. 

Taman kota sebagai wahana edukasi untuk anak

Dalam segi kebermanfaatannya, taman kota untuk anak juga dapat dijadikan tempat untuk membangun kebersamaan antara anak dengan orangtua.

Serta mendorong anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak terutama dalam masa tumbuh kembangnya.

Seperti halnya yang kami lakukan selama ini. saya sering mengajak anak untuk quality time di taman kota.

Hal ini bukan tanpa alasan saya memilih taman kota. Bukan saya tak sanggup membawa anak main ke mall dan area bermain anak.

Hanya saja saya menganggap bahwa lebih besar dan lebih banyak manfaat membawa anak ke taman kota agar mampu berinteraksi dengan kehidupan sekitarnya.

Taman kota di Kota Pekanbaru cukup banyak dan cukup representatif pula. Taman kota yang sering dikunjungi warga dan yang pernah saya singgahi ada empat yang berlokasi di depan lapangan MTQ, RTH Putri Kaca Mayang di samping hotel The Premiere, RTH Tunjuk Ajar Integritas didepan Rumah Dinas Walikota Pekanbaru, serta taman kota yang berada di samping hotel Aryaduta.

Namun, yang menjadi favorit saya dan keluarga adalah taman kota yang berada di samping hotel Aryaduta atau yang dapat diakses dari Jalan Diponegoro.

Taman kota di Pekanbaru. (Foto: Akbar Pitopang)
Taman kota di Pekanbaru. (Foto: Akbar Pitopang)

Alasannya adalah karena taman kota tersebut memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan memadai serta lahannya yang luas dan ditumbuhi banyak pepohonan yang rindang.

Untuk fasilitas bermain anak kondisinya juga masih cukup baik dan terawat yakni adanya wahana seperti seluncuran, lorong titian, dan ayunan.

Sementara itu di lokasi juga banyak tersedia bangku atau kursi taman yang tersebar di beberapa titik seperti di pinggir area bermain anak, di pinggir kolam, dan area lainnya.

Membawa anak ke taman kota dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi perkembangan anak karena mereka bisa bersenang-senang di area bermain.

Bermain di area bermain dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar anak seperti melompat, memanjat, belajar keseimbangan tubuh dan sebagainya, sambil membantu anak untuk belajar berinteraksi dengan teman sebaya.

Selain itu, orangtua dan anak bisa berjalan-jalan sambil menjelajah, melakukan piknik, maupun melakukan kegiatan fisik atau olahraga ---di mana di taman kota tersebut juga ada fasilitas untuk kegiatan fisik.

Fasilitas bermain anak di taman kota di Pekanbaru. (Foto: Akbar Pitopang)
Fasilitas bermain anak di taman kota di Pekanbaru. (Foto: Akbar Pitopang)

Maka sungguh besar dan banyak sekali manfaat positif bila spending time di taman kota bersama anak dan keluarga.

Berinteraksi di taman kota dapat membantu anak untuk mengembangkan kemampuan sosial dan komunikasi berupa membangun hubungan interpersonal, belajar bekerja sama dengan orang lain, serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi, seperti kemampuan berbicara, mendengarkan, dan memahami bahasa tubuh orang lain.

Bermain di taman kota juga dapat membantu anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif, seperti mengembangkan imajinasi dan kreativitas.

Sementara itu, kemampuan motorik anak juga akan menjadi lebih baik karena dapat membantu meningkatkan kemampuan motorik kasar (berlari, melompat, dan memanjat) maupun motorik halus (menggambar dan atau melukis).

Nah, jelas sekali bahwa berinteraksi di taman kota dapat membantu anak untuk mengembangkan berbagai kemampuan yang penting bagi tumbuh kembang dan perkembangannya secara keseluruhan.

Salah satu taman kota yang jadi favorit. (Foto: Akbar Pitopang)
Salah satu taman kota yang jadi favorit. (Foto: Akbar Pitopang)

Fenomena pacaran "lost control" di taman kota di Pekanbaru

Keberadaan taman kota atau RTH di Pekanbaru sangat bermanfaat sekali bagi warga kota dan menjadikan hidup menjadi lebih berkualitas dan menarik.

Sebagaimana yang telah saya sampaikan di atas bahwa keberadaan taman kota sangat baik sekali dalam sisi keluarga karena orangtua dapat mengenalkan berbagai hal baik tatkala berinteraksi dengan berbagai hal yang dijumpai saat berada di taman kota.

Saya mengira bahwa taman kota yang ada di Pekanbaru memang sudah disiapkan untuk anak-anak karena di seluruh taman kota terdapat wahana atau fasilitas bermain seperti seluncuran, ayunan, dan lainnya.

Tapi ternyata keberadaan taman kota yang begitu strategis juga dimanfaatkan oleh para pasangan kekasih untuk memadu cinta sambil melakukan aktivitas-aktivitas yang kurang pantas bila dilakukan di taman kota yang ramai pengunjung anak-anak.

Hampir di semua taman kota yang ada di Pekanbaru akan ditemukan pasangan kekasih yang lagi berduaan. Namun yang paling ramai oleh orang pacaran yakni di taman kota yang berada di Jalan Diponegoro.

Taman kota yang banyak ditanami pepohonan yang rindang, syahdu sekali untuk pacaran sambil bermesraan. (Foto: Akbar Pitopang)
Taman kota yang banyak ditanami pepohonan yang rindang, syahdu sekali untuk pacaran sambil bermesraan. (Foto: Akbar Pitopang)

Suasana di taman kota yang satu ini sangat mendukung sekali karena lokasinya yang cukup luas, dipadati oleh pepohonan yang tinggi dan rindang, serta tersedia bangku taman sampai ke pojokan atau di berbagai sudut taman.

Dengan mata kepala sendiri, saya menyaksikan orang pacaran sambil melakukan adegan yang sangat mengganggu kenyamanan seperti merangkul, hampir berpelukan, bahkan ada yang hingga menciumi bagian leher kekasihnya.

Yang sangat saya sayangkan sekali adalah para anak muda yang pacaran di taman kota ini kebanyakan masih berstatus sebagai pelajar yakni mahasiswa serta siswa SMP dan SMA.

Mungkin hal ini menjadi kesempatan emas karena kurangnya pengawasan dari petugas taman bahkan saya jarang melihat petugas kebersihan di taman yang satu ini. 

Satpol PP pun juga hampir tidak pernah mampir ke taman itu berbeda dengan taman lain seperti RTH Putri Kaca Mayang padahal lokasi kedua taman ini tidak terlalu jauh.

Meskipun di lokasi sudah ada terpasang CCTV ---entah masih berfungsi atau tidak--- serta juga terpasang plang informasi tentang peraturan hukum untuk melarang perbuatan tak bermoral tapi sepertinya luput dari pandangan pengunjung karena ukurannya yang minimalis sekali.

Sikap yang sangat tidak terpuji yang perlu disoroti dari anak muda yang pacaran di taman kota itu adalah kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan lantaran meninggalkan sampah bungkus makanan dan minuman yang mereka bawa dari luar tanpa membuangnya ke tong sampah.

Padahal ada bangku taman yang berjarak tidak sampai 1 meter dengan tong sampah tapi tetap tidak ada kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Hal itu tentu sangat mengganggu kenyamanan pengunjung lainnya yang juga hendak menggunakan bangku taman tersebut. 

Pacaran yang
Pacaran yang "lost control" alias kelewat batas. (Foto: Akbar Pitopang)

Pengawasan oleh berbagai pihak agar taman kota tak jadi "sarang mesum"

Karena ramainya pelajar yang pacaran di taman kota sepulang sekolah membuat kita bertanya-tanya apakah hal itu disebabkan kurangnya pengawasan dari orangtua maupun pihak sekolah?

Mungkin para orangtua dan pihak sekolah tidak bisa sepenuhnya disalahkan karena dalam hal ini ada banyak pihak yang perlu turun tangan untuk mencegah terjadinya perbuatan-perbuatan yang melanggar norma seperti yang disebutkan diatas.

Anak sekolah yang pacaran di taman kota dianggap telah menggunakan privilese dengan tidak bijak sama sekali.

Privilese yang dimaksud seperti sikap orangtua yang mungkin sudah terlalu memberikan amanah atau kepercayaan kepada anak bahwa mereka tidak akan pergi ke mana-mana sepulang sekolah.

Pihak sekolah mungkin juga sudah memberikan edukasi kepada siswa tentang dampak negatif pacaran atau cinta monyet yang hanya akan mengganggu konsentrasi siswa untuk belajar.

Dalam hal ini memang dituntut kesadaran dan tanggung jawab dari siswa atau anak untuk membawakan diri menjadi pribadi yang baik. Meskipun tentu tidak semua anak memiliki kesadaran akan hal itu.

Taman kota di Jalan Diponegoro, Pekanbaru yang menjadi lokasi favorit anak sekolahan untuk pacaran? (Foto: Akbar Pitopang)
Taman kota di Jalan Diponegoro, Pekanbaru yang menjadi lokasi favorit anak sekolahan untuk pacaran? (Foto: Akbar Pitopang)

Lalu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar tindakan pacaran di taman kota di Pekanbaru ini tidak mengganggu kenyamanan.

1. Memaksimalkan fungsi parenting dan controlling dari orangtua

Yang paling utama dan yang pertama sekali tentu harus ada pengawasan dan ketegasan dari orangtua untuk menggembleng anak agar tidak terbawa arus globalisasi yang bisa berdampak buruk bagi perkembangan anak.

Anak memang tidak perlu "dikekang" tapi anak juga mesti diajarkan untuk menggunakan privilese dan memanfaatkan segala fasilitas yang diberikan orangtua untuk kemudahan mengakses hal yang bermanfaat dan positif bagi anak itu sendiri.

Orang tua memainkan peran penting dalam membimbing anak agar berperilaku yang sehat dan bertanggung jawab. Pihak sekolah musti melibatkan orangtua dalam program-program pengembangan karakter dan memberikan edukasi tentang pentingnya pendidikan karakter.

2. Sekolah menguatkan pendidikan karakter bagi siswa

Sekolah dapat menanamkan nilai-nilai karakter seperti 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila melalui Kurikulum Merdeka sebagai model kurikulum yang saat ini mulai diterapkan di satuan pendidikan. Disamping itu, mengajarkan nilai-nilai karakter kepada siswa dapat melalui materi pelajaran.

Sekolah juga dapat merancang pembelajaran yang inovatif yang membuat siswa lebih tertarik dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga nilai-nilai karakter dapat lebih mudah ditanamkan.

Sekolah dapat mengarahkan siswa mengikuti kegiatan yang bermanfaat seperti kegiatan olahraga, kesenian, dan organisasi yang dapat membantu siswa mengembangkan minat dan bakat mereka. Dengan adanya kegiatan yang bermanfaat, maka siswa akan lebih fokus dan terlibat dalam kegiatan yang positif tersebut.

3. Bekerja sama dengan aparat yang mengawasi 

Hendaknya instansi terkait seperti polisi dan pemerintah daerah dapat berkolaborasi dengan sekolah dalam mengatasi masalah perilaku tidak sehat seperti pacaran yang tidak terkendali di tempat umum. 

Upaya yang cukup relevan untuk dilakukan adalah melalui sosialisasi, pengawasan secara langsung on the spot, dan patroli di wilayah sekitar taman kota yang dimaksud.

Pihak terkait dapat terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang resiko perilaku tidak sehat seperti pacaran yang tidak terkendali, termasuk dampak negatif yang dapat terjadi pada diri sendiri dan orang lain, menjalin hubungan yang sehat, dan memahami batas-batas yang tepat dalam berhubungan dengan orang lain.

4. Memperbesar ukuran plang informasi tentang aturan dan hukum yang berlaku

Dengan memperbesar ukuran plang yang terpasang di taman kota tentang informasi aturan dan hukum yang berlaku dapat menjadi salah satu solusi untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap aturan yang berlaku demi mengatasi masalah perilaku tidak sehat seperti pacaran yang tidak terkendali di tempat umum.

Pemda dapat menerapkan aturan dan sanksi yang jelas mengenai perilaku yang tidak diinginkan seperti pacaran yang tidak terkendali atau berhubungan seksual di tempat umum. 

Aturan dan sanksi ini harus disosialisasikan dengan baik dan "sepenuh hati" sehingga siswa dan para generasi mampu memahami dan menghormati aturan-aturan yang berlandaskan hukum yang diberlakukan.

CCTV di taman kota di Pekanbaru, masihkah berfungsi? (Foto: Akbar Pitopang)
CCTV di taman kota di Pekanbaru, masihkah berfungsi? (Foto: Akbar Pitopang)

5. Memindahkan bangku taman dari lokasi yang minim pengawasan ke area yang ramai serta penambahan CCTV

Perlunya memindahkan bangku taman dari lokasi yang minim pengawasan ke area yang ramai dapat menjadi solusi untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pacaran yang lost control di tempat umum.

Semestinya pihak berwenang dapat menjalin kerja sama dengan warga sekitar untuk membantu memantau kegiatan di area taman dan melaporkan perilaku tidak sehat seperti pacaran yang tidak terkendali.

Pihak pengelola taman (Dinas Pertamanan) dapat meningkatkan pengawasan di area taman dengan memasang kamera CCTV untuk mengawasi aktivitas warga di taman kota serta dapat dilakukan tindakan tegas terhadap pelanggar aturan seperti memberikan sanksi atau hukuman yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

Taman kota perlu dirawat dan tetap dirapikan. (Foto: Akbar Pitopang) 
Taman kota perlu dirawat dan tetap dirapikan. (Foto: Akbar Pitopang) 

6. Merapikan pepohonan agar pandangan mata menjadi lebih luas dan terang

Jika merapikan pepohonan memang diperlukan guna meningkatkan keleluasaan pandangan mata dan pencahayaan di area taman kota maka upaya yang relevan selanjutnya adalah pemangkasan berkala dengan tetap mempertahankan bentuk alami tanaman.

Tindakan merapikan pepohonan dilakukan jika memang masih terbentur kendala dalam mengatasi masalah pacaran di taman kota seperti yang telah disebutkan sebelumnya, seperti meningkatkan pengawasan, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan melakukan tindakan tegas terhadap pelanggar aturan. 

Nah, diharapkan masalah pacaran di taman kota dapat diatasi secara efektif tanpa menimbulkan masalah lingkungan serta masalah-masalah yang lainnya.

Semoga kedepannya taman kota di Pekanbaru dapat lebih diperhatikan agar tercipta iklim yang positif demi mewujudkan SDM generasi yang unggul dan peradaban kota yang madani.

*****

Salam berbagi dan menginspirasi.

== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun