Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bisakah Pantun (Gombal) Menjadi Sarana Edukasi Penangkal Isu Resesi Seks?

15 Februari 2023   14:30 Diperbarui: 24 Februari 2023   12:26 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu cara yang mungkin bisa dilakukan sebagai upaya untuk menepis resesi seks yang terjadi pada pasangan suami istri adalah dengan adanya pantun gombal kepada pasangan.

Bila seorang suami membiasakan untuk menyampaikan pantun gombal kepada istrinya tentu hubungan akan menjadi lebih berwarna yang diliputi oleh suasana yang ceria dan semakin mempererat hubungan demi menciptakan sebuah "kemesraan".

Isu resesi seks ini jelas perlu ditepis sedemikian rupa — salah satu upaya yang cukup visioner dengan pantun gombal — agar dampak buruk di kemudian hari tidak melanda.

Bila pasangan suami istri terkena resesi seks tentu dapat menyebabkan jumlah kelahiran anak menjadi menurun. Bukan tidak mungkin bahwa pada akhirnya berkembang pula menjadi sebuah fenomena child free.

Jika semakin banyak pasangan yang memilih untuk child free tanpa adanya alasan logis tentu akan menimbulkan penurunan angka populasi produktif. Disertai geliat usaha dan ekonomi pun akan lesu dan terdampak baik skala mikro maupun makro.

Wasana Kata

Ternyata pantun yang merupakan tradisi yang sudah berkembang sejak dahulu kala masih bisa relevan untuk menjembatani solusi untuk menghadapi isu kekinian yang melanda generasi yang ada saat ini hingga di kemudian hari.

Apabila pantun gombal (baca: pantun cinta) dibiasakan oleh setiap pasangan tentu dapat menghalau isu resesi seks dan child free yang bisa saja menjadi sebuah konsep baru dalam menjalani biduk rumah tangga yang akan dilakoni oleh pasangan suami istri.

Pantun, yang pada dasarnya sebagai bentuk sarana pendidikan yang diajarkan sejak di bangku sekolah, ternyata memiliki relevansi untuk menjawab isu-isu yang berkembang di era kekinian seperti resesi seks dan childfree ini.

Bila pantun gombal ini memang bermanfaat, mari kita belajar pantun dari sekarang agar nantinya bisa membangun hubungan percintaan yang nyata tanpa fatamorgana.

Pergi ke hutan bertemu burung sayapnya patah

Ambil pucuk daun jadikan penangkal luka

Mengarungi bahtera rumah tangga memang tak mudah

Tapi cinta membuat kita berjuang selamanya.


Singgah ke taman melihat bunga

Bunga dipetik harum baunya

Supaya rumah tak terasa hampa

Ku persembahkan pantun gombal tanda cinta. 

******

Salam berbagi dan menginspirasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun