Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

9 Manfaat Membuat Permainan Edukasi dari Bahan Daur Ulang

13 Mei 2023   08:21 Diperbarui: 14 Mei 2023   10:25 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pembuatan mainan edukasi dari bahan daur ulang. (Foto Akbar Pitopang)

Sikap kreatif erat kaitannya dengan life hack. bahwa hidup ini jangan dipersulit karena dapat dijalankan dengan cara-cara yang mudah solutif asalkan kita berusaha lebih giat untuk menjadi kreatif.

Orangtua yang kreatif sangat dibutuhkan oleh anak sebagai support system menjadi generasi emas untuk masa depan.

2. Semangat go green atau peduli pelestarian alam dan lingkungan

Aksi pemanfaatan barang-barang bekas atau barang daur ulang ini merupakan sebuah langkah bijak dalam upaya penyelamatan bumi yang sudah berada diambang kerusakan yang dilakukan secara masif diperbuat oleh umat manusia.

Walaupun upaya pemanfaatan barang daur ulang ini hanya langkah kecil dan sederhana, namun hal itu sangat penting dilakukan yang harus dimulai dari setiap pribadi yang peduli atas keberlangsungan kehidupan bagi anak dan generasi yang akan mewarisi semua ini di kemudian hari.

Perilaku peduli lingkungan memang harus dimulai dari diri sendiri secara mandiri terlebih dahulu oleh para orangtua.

Sekali lagi, dengan keteladanan yang sangat mulia tersebut menjadikan anak juga ikut melestarikan alam dan lingkungan untuk kehidupan di masa kini dan masa mendatang.

3. Sarana penyaluran energi anak yang aktif bergerak

Pada usia anak 0-6 tahun ini biasanya memiliki semangat yang berapi-api dan selalu aktif bergerak. 

Termasuk anak saya sendiri yang saat ini berusia 3 tahun 2 bulan memang sedang aktif-aktifnya bergerak dan seakan-akan energinya tidak pernah habis kecuali saat tertidur saja.

Biasanya anak seusia itu masih suka melempar dan atau memukul-mukulkan barang yang dapat dijangkau oleh genggaman tangannya.

Maka dengan memainkan permainan edukatif berupa whac-a-mole ini maka kebiasaan anak yang suka memukul-mukul barang dapat disalurkan dengan cara yang wajar dan bertanggung jawab.

4. Orangtua dapat menanamkan sikap peduli merawat mainan 

Dikarenakan permainan edukatif ini dibuat dari barang atau bahan daur ulang yang gampang rusak dibading mainan buatan pabrik maka mainan tersebut harus dijaga dan dirawat lebih ekstra hati-hati agar tidak rusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun