Baiklah, langsung saja ya. bikinya mudah banget loh ga pake ribet.
Pertama, siapkan kardus yang cukup besar dan ketinggiannya memudahkan anak ketika sedang bermain baik dilakukan saat berdiri maupun sambil duduk. Kardus daur ulang yang saya manfaatkan disini adalah kardus bekas paket buku cetak yang sudah tidak terpakai lagi oleh sekolah.
Kedua, kardus tersebut direkatkan semua bagian sisinya dengan lakban agar kuat ketika ditegakkan.
Ketiga, buatlah lingkaran menggunakan pensil atau pena lalu setelah itu dilubangi. jumlah lubang dapat disesuaikan dengan ukuran kepala tikusnya atau disesuaikan dengan ukuran kardus itu sendiri.
Keempat, salah satu bagian samping kardus itu dibuat celah untuk tempat memberikan umpan kepala tikus yang muncul ke permukaan atau bagian atas kardus.
Kelima, buatlah kepala tikus dari bahan yang familiar atau disukai anak. kalau saya sendiri memilih bola warna-warni yang memang suka dimainkan oleh anak saya. Bola tersebut ditempelkan ke stik atau tongkat untuk memudahkan kita untuk memunculkan kepala tikusnya.
Cukup seperti itu saja caranya. Jelas sangat mudah di-ATM (amati-tiru-modifikasi) oleh ayah dan bunda. Maka, whac-a-mole sebagai sarana permainan edukasi nan kreatif dari properti daur ulang pun siap dimainkan oleh anak dengan ditemani oleh orangtuanya.
Selain sarana permainan edukasi dari bahan daur ulang yang terinspirasi dari permainan whac a mole, ada banyak model permainan edukatif lainnya yang bisa dicontoh dan dimodifikasi oleh orangtua.Â
Sekarang tinggal bagaimana orangtua mau mewujudkannya dengan meluangkan sedikit waktu dan kesempatan demi dampak besar dan luar biasa yang akan berguna bagi buah hati tercinta.
Manfaat dan keuntungan membuat sarana permainan edukasi dari barang daur ulang
1. Orangtua dan anak dapat mengasah kreatifitas
Anak yang kreatif lahir dari orangtua yang selalu membiasakan diri bersikap kreatif. potensi dan bakat anak yang kreatif harus digali oleh orangtua melalui cara-cara yang kreatif pula.