Lalu, bagaimana nasib perpustakaan yang telah tergusur?
Setelah dipertimbangkan lagi melalui hasil rapat diputuskan bahwa ruangan perpustakaan tidak perlu lagi menumpang di ruangan kelas atau kembali ke posisi semula.
Dengan harapan bahwa sekolah akan mengajukan atau menunggu datangnya bantuan pengadaan ruangan baru untuk perpustakaan.
Memangnya ada sekolah yang tidak memiliki perpustakaan?
Kenyataannya memang ada sekolah yang tidak memiliki fasilitas perpustakaan. Kondisi ini agak miris karena sekolah tanpa perpustakaan ini lokasinya masih di kota bahkan di wilayah ibukota provinsi.
Bila sekolah tidak memiliki perpustakaan tentu akan mengganggu upaya peningkatan kemampuan literasi bagi peserta didiknya.Â
Maka dengan kata lain bahwa hasilnya akan diterima mungkin tidak akan dapat maksimal.
Padahal pemerintah menginginkan terwujudnya generasi yang melek literasi dan numerasi (litnum), oleh karena itulah Kurikulum Merdeka dihadirkan yang memang menitik beratkan kepada peningkatan kemampuan literasi.
Apakah tidak ada bantuan pengadaan perpustakaan bagi sekolah?
Sejauh ini, kalau saya tidak salah memang ada utusan dari Dinas Perpustakaan yang datang ke sekolah guna meninjau kondisi yang ada di sekolah.
Dari segi ruang, sekolah memang sudah tidak lagi memiliki ruangan yang dikhususkan untuk perpustakaan secara full service.
Pada saat itu pihak terkait belum bisa memastikan keberadaan buku-buku bacaan ataupun buku yang dijadikan referensi pembelajaran.Â
Alhasil, sekolah gagal atau belum bisa diajukan untuk memperoleh bantuan pengadaan perpustakaan.Â