Ada hal menarik yang saya perhatikan kali ini dalam format SKP, yakni umpan balik dari atasan langsung yaitu dari Kepala Sekolah yang berupa emoticon wajah dan jempol tangan sesuai kategori ketercapaiannya.
Walaupun terkesan agak santai karena penilaian dari atasan kini dalam wujud emoticon disertai deskripsi yang dinarasikan sedemikian rupa untuk meningkatkan semangat dan motivasi guru, tetap akan ada pernyataan yang menyatakan guru bersangkutan perlu melakukan perbaikan atau pembenahan jika memang ditemukan kinerja guru yang belum mencapai ambang batas yang ditentukan.
Semisal, kegiatan pengembangan diri berupa diklat, seminar dan atau workshop yang didukungn dengan adanya sertifikat kegiatan dan jam pelajaran (JP) yang nantinya akan diakumulasikan.
Untuk Tugas Tambahan yang satu ini, menurut saya, atasan atau Kepala Sekolah perlu menegaskan kepada seluruh majelis guru agar dapat mengikuti pelatihan atau seminar minimal sesuai batas yang telah ditentukan.
Karena hingga kini, sebenarnya guru-guru masih bisa mengikuti pelatihan untuk memperoleh sertifikat dari webinar, pelatihan online, dan lainnya.
Kegiatan mengikuti pelatihan daring bisa dilakukan sambil mengerjakan urusan rumah tangga dirumah. Jadi, akan lebih bermanfaat jika waktu luang guru digunakan untuk itu daripada hanya dihabiskan untuk mengakses media sosial berjalam-jam lamanya setiap hari.
Di sekolah kami, SKP untuk PNS dan PPPK ini diadaptasi untuk guru honorer agar tetap memiliki sasaran dan target kerja.Â
Tujuannya sama, supaya selalu peningkatan kompetensi semua guru yang ada di sekolah dalam mewujudkan proses pembelajaran sesuai model dan strategi yang beragam.
***
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==