Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tindak Lanjut Guru terhadap Target Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

22 Januari 2023   07:41 Diperbarui: 1 Maret 2023   11:41 2211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SKP untuk guru yang dikeluarkan setiap tahunnya (foto Akbar Pitopang)

Ada hal menarik yang saya perhatikan kali ini dalam format SKP, yakni umpan balik dari atasan langsung yaitu dari Kepala Sekolah yang berupa emoticon wajah dan jempol tangan sesuai kategori ketercapaiannya.

Walaupun terkesan agak santai karena penilaian dari atasan kini dalam wujud emoticon disertai deskripsi yang dinarasikan sedemikian rupa untuk meningkatkan semangat dan motivasi guru, tetap akan ada pernyataan yang menyatakan guru bersangkutan perlu melakukan perbaikan atau pembenahan jika memang ditemukan kinerja guru yang belum mencapai ambang batas yang ditentukan.

Semisal, kegiatan pengembangan diri berupa diklat, seminar dan atau workshop yang didukungn dengan adanya sertifikat kegiatan dan jam pelajaran (JP) yang nantinya akan diakumulasikan.

Untuk Tugas Tambahan yang satu ini, menurut saya, atasan atau Kepala Sekolah perlu menegaskan kepada seluruh majelis guru agar dapat mengikuti pelatihan atau seminar minimal sesuai batas yang telah ditentukan.

Karena hingga kini, sebenarnya guru-guru masih bisa mengikuti pelatihan untuk memperoleh sertifikat dari webinar, pelatihan online, dan lainnya.

Kegiatan mengikuti pelatihan daring bisa dilakukan sambil mengerjakan urusan rumah tangga dirumah. Jadi, akan lebih bermanfaat jika waktu luang guru digunakan untuk itu daripada hanya dihabiskan untuk mengakses media sosial berjalam-jam lamanya setiap hari.

Di sekolah kami, SKP untuk PNS dan PPPK ini diadaptasi untuk guru honorer agar tetap memiliki sasaran dan target kerja. 

Tujuannya sama, supaya selalu peningkatan kompetensi semua guru yang ada di sekolah dalam mewujudkan proses pembelajaran sesuai model dan strategi yang beragam.

***

Salam berbagi dan menginspirasi.

== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun