Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bersatu Padu Sukseskan Implementasi Kurikulum Merdeka di Semester Genap Ini

11 Januari 2023   05:25 Diperbarui: 11 Januari 2023   12:36 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pembelajaran di awal Semester Genap Tahun Ajaran 2022-2023 (foto Akbar Pitopang)

Implementasi Kurikulum Merdeka yang telah diterapkan di satu semester awal telah berlalu. Penerapannya dimulai sejak awal Tahun Ajaran 2022-2023 pada Juli lalu.

Lantaran masih perdana maka tentu saja proses penerapannya masih butuh evaluasi dan ketekunan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka ini sebagaimana mestinya.

Jika ada beberapa pihak yang masih belum paham tentang Implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan saat ini maka hal tersebut sangatlah wajar.

Yang perlu dilakukan saat ini adalah tentang bagaimana mengupayakan kembali penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan dengan berbagai strategi.

Untuk itu, semua pihak perlu saling mendukung, bekerjasama, menjadi support system dan bersatu padu demi mewujudkan Implementasi Kurikulum Merdeka secara hakiki.

Poin-poin penting yang perlu kita pahami bersama bahwasanya Kurikulum Merdeka dihadirkan demi memerdekakan siswa dari belenggu proses pembelajaran yang diterapkan selama ini yang belum mampu mengakomodir esensi belajar yang dibutuhkan peserta didik.

Karena selama ini proses pembelajaran seringkali hanya dilaksanakan begitu saja dan kurang memperdulikan kebutuhan siswa sesuai profilnya.

Bagi sekolah atau guru yang hendak melakukan Implementasi Kurikulum Merdeka maka guru yang bersangkutan akan melaksanakan asesmen diagnostik bagi seluruh peserta didiknya untuk memetakan profil belajar, latar belakang, motivasi, kendala-kendala yang selama ini dihadapi serta tingkat kemampuan literasi dan numerasi sesuai kelas atau fase.

Dengan tujuan guru dapat menyusun strategi dan menentukan model pembelajaran berdiferensiasi agar seluruh siswa tetap dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik namun tetap pula sesuai dengan kemampuan peserta didik.

Pembelajaran yang dilakukan berdasarkan Kurikulum Merdeka akan memiliki ragam konten dan proses pembelajaran yang variatif dan akomodatif bagi peserta didik.

Di samping itu, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang berdimensi; 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Keenam dimensi ini menjadi sebuah kesatuan yang tak terpisahkan satu sama lain.

Jika Profil Pelajar Pancasila ini dapat terwujud tentu akan terbentuknya generasi bangsa yang memiliki karakter yang luar biasa dan menjadi generasi yang dapat diandalkan.

Tidak hanya kemampuan kognitif yang dikembangkan dalam Kurikulum Merdeka, melainkan juga menitikberatkan pada pembentukan karakter untuk menjawab isu degradasi moral yang telah berlangsung secara masif di negeri ini dan mulai dirasakan pada saat sekarang ini.

Lalu, ada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan yang diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi peserta didik untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing menghadapi tantangan zaman.

Nah, sebenarnya apabila Kurikulum Merdeka ini diimplementasikan sesuai dengan konsep dan paduan yang berlaku maka dunia pendidikan Indonesia akan semakin berkembang ke arah yang lebih baik.

Program literasi yang mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka (foto Akbar Pitopang)
Program literasi yang mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka (foto Akbar Pitopang)

Apa saja yang perlu dilakukan oleh berbagai pihak dalam mensukseskan Implementasi Kurikulum Merdeka di Semester Genap ini?

Yuk, mari kita simak sesuai peran masing-masing.

1. Rethinking Guru dan Kepala Sekolah untuk Peningkatan Kapasitas

Para guru memegang peranan sangat penting yang memegang kunci kesuksesan Implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan.

Para guru adalah pihak-pihak yang harus paham betul tentang Kurikulum Merdeka dibandingkan dengan pihak lainnya di luar sekolah.

Jika saja guru kurang memahami seluk-beluk Kurikulum Merdeka maka tentu saja Implementasi Kurikulum Merdeka berlangsung dengan tidak maksimal.

Dituntut kepada para guru perlu untuk terus belajar baik secara mandiri maupun kolaboratif untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Kemendikbud amat menekankan kepada para guru agar dapat mengikuti pelatihan mandiri yang ada pada Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Setelah mengikuti pelatihan mandiri yang terdapat di aplikasi PMM maka diharapkan guru membuat karya aksi nyata karena telah berupaya belajar memahami Kurikulum Merdeka.

Jika pada Semester Ganjil yang lalu kebanyakan guru mungkin masih menyepelekan keberadaan Platform Merdeka Mengajar ini, maka di Semester Genap ini guru dapat kembali belajar dan meningkatkan pemahamannya tentang Kurikulum Merdeka dengan menyelesaikan pelatihan-pelatihan mandiri yang ada Platform Merdeka Mengajar.

2. Pentingnya Kontribusi Dukungan dari Orang Tua dan Stakeholder

Implementasi Kurikulum Merdeka juga tidak dapat terwujud dengan maksimal tanpa adanya dukungan dari orang tua dan stakeholder (lapisan masyarakat/pemangku kepentingan).

Jelas saja kalau diluar sana masih banyak orang tua yang belum memahami secara detail terkait penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah anaknya.

Mengapa ada sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka untuk seluruh kelas atau fase sedangkan sekolah lain Kurikulum Merdeka hanya diterapkan untuk Kelas 1 dan Kelas 4 saja?

Hal tersebut dikarenakan adanya tiga pilihan yang ditawarkan oleh Kemendikbud untuk setiap satuan pendidikan yakni Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi.

Bagi sekolah yang baru menerapkan Kurikulum Merdeka di Kelas 1 dan Kelas 4, artinya sekolah memilih Implementasi Kurikulum Merdeka jalur Mandiri Berubah.

Selanjutnya, Implementasi Kurikulum Merdeka di tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah berbeda dengan yang diterapkan di kampus atau Perguruan Tinggi.

Di sekolah ada pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pancasila yang bisa berupa pameran P5 yang melibatkan kontribusi dari orang tua atau wali murid.

Merdeka Belajar dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang diterapkan pada Kurikulum Merdeka meliputi pelajaran dan pembelajaran berbasis projek-projek edukasi.

Pokoknya, untuk mensukseskan Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah tempat ananda belajar saat ini maka Ayah dan Bunda perlu mendukung secara penuh upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah.

Jangan ada lagi kata mengeluh baik yang terlontar dari mulut orang tua maupun yang tersimpan rapat di dalam hati dan pikiran karena Implementasi Kurikulum Merdeka bukanlah untuk mempersulit ruang gerak orang tua.

Kegiatan sosialisasi Kurikulum Merdeka kepada orangtua pada awal Semester Ganjil, Juli yang lalu (foto Akbar Pitopang)
Kegiatan sosialisasi Kurikulum Merdeka kepada orangtua pada awal Semester Ganjil, Juli yang lalu (foto Akbar Pitopang)

Saya rasa pihak sekolah di awal Semester Ganjil Tahun Ajaran 2022-2023 telah melaksanakan sosialisasi tentang Kurikulum Merdeka kepada komite sekolah, orang tua maupun stakeholder.

Jika dirasa sosialisasi tersebut masih kurang maka untuk meningkatkan pemahaman orang tua tentang Kurikulum Merdeka bisa dilakukan dengan mempelajari materi-materi dengan mengakses laman buku.kemendikbud.go.id.

Bahkan saat ini di internet juga sudah banyak beredar artikel-artikel --- termasuk artikel di Kompasiana.com --- yang membahas tentang penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah.

Oleh sebab itu, orang tua dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk menyimak artikel-artikel tersebut dengan seksama.

Dengan adanya komite sekolah komite kelas serta bagian-bagian yang menyebarkan orang tua dapat dimanfaatkan pula sebagai wadah untuk berbagi informasi atau sharing pemahaman tentang Kurikulum Merdeka ini.

Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah serta upaya orang tua mencari informasi yang terkait dengannya, tidaklah seperti menyuapkan nasi ke mulut bayi. 

Saat ini, informasi-informasi terkait dapat diakses oleh orang tua dan stakeholder secara mandiri dan mudah.

3. Fungsi Controlling Pengawas sekolah dan Dinas Pendidikan Setempat

Di Semester Genap ini, baik Pengawas maupun pihak dari Dinas Pendidikan setempat perlu memaksimalkan perannya dalam mengontrol pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah.

Sekolah sangat mengharapkan masukan dari Pengawas karena tentu saja sekolah menemukan kendala dan tantangan dalam proses Implementasi Kurikulum Merdeka ini.

Dengan adanya dukungan dan sharing pengalaman yang diberikan oleh Pengawas maka diharapkan sekolah dapat lebih giat lagi dan bersungguh-sungguh dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Kunjungan dari Pengawas Sekolah menindaklanjuti Rapor Pendidikan dan Implementasi Kurikulum Merdeka (foto Akbar Pitopang)
Kunjungan dari Pengawas Sekolah menindaklanjuti Rapor Pendidikan dan Implementasi Kurikulum Merdeka (foto Akbar Pitopang)

Dalam Kurikulum Merdeka, pelaksanaan asesmen atau penilaian hasil belajar siswa pun dilakukan secara merdeka oleh sekolah atau guru. 

Sekolah berhak melaksanakan kegiatan asesmen secara mandiri tanpa harus menggunakan soal ujian yang mungkin dibuat oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) ataupun dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S).

Oleh sebab itu, jika ditemukan hal-hal yang dirasa belum sesuai dengan panduan Implementasi Kurikulum Merdeka maka Pengawas bisa melakukan intervensi dan memberikan rekomendasi perbaikan atau pembenahan bagi sekolah.

Implementasi Kurikulum Merdeka yang disinkronisasi dengan Rapor Pendidikan perlu ditindaklanjuti pula oleh Pengawas agar pelaksanaan proses belajar mengajar dan pengembangan kompetensi guru dan Kepala Sekolah sesuai efektivitas Impelementasi Kurikulum Merdeka.

Semester Genap Tahun Ajaran 2022-2023 baru memasuki minggu efektif pembelajaran pada pekan kedua di bulan Januari ini. 

Belum ada kata terlambat bagi kita untuk memperbaiki diri dan membenahi strategi dalam mensukseskan Implementasi Kurikulum Merdeka.

Harapan saya, semoga setelah ini diharapkan guru, orang tua dan berbagai pihak terkait dapat saling berjibaku untuk mensukseskan pelaksanaan Kurikulum Merdeka demi kepentingan dan kebaikan bersama dalam upaya memerdekakan peserta didik itu sendiri.

*****

Salam berbagi dan menginspirasi.

Akbar Pitopang untuk Kompasiana dan Kurikulum Merdeka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun