Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bijak Menyikapi Ekspansi Latto-Latto di Sekolah

3 Januari 2023   14:32 Diperbarui: 12 Januari 2023   14:02 2245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa yang kedapatan sedang memainkan latto-latto di sekolah (foto Akbar Pitopang)

Walau demikian, menurut hemat saya bahwa latto-latto ini cukup dimainkan oleh siswa setelah pulang sekolah.

Saya memiliki alasan mengapa melarang siswa untuk memainkan latto-latto di sekolah.

Pertama, memainkan latto-latto di sekolah dapat mengganggu konsentrasi dalam belajar.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa saat ini semua anak-anak yang ada di Indonesia sedang menggandrungi permainan latto-latto yang tengah trending topic.

Semua anak sedang senang-senangnya untuk memainkan latto-latto. Baik anak laki-laki maupun pula anak perempuan sedang senang memainkan permainan yang disebut juga dengan clackers ball.

Anak-anak dari berbagai usia pun juga sedang memiliki ketertarikan yang kuat dengan latto-latto. Bahkan anak prasekolah seperti anak saya sendiri pun yang masih berusia 3 tahun juga sedang senang memainkan latto-latto ini.

Nah, ketika siswa mendengar bunyi latto-latto ketika dimainkan di sekolah maka hal itu jelas sekali akan mempengaruhi konsentrasi siswa ketika sedang mengikuti pembelajaran di kelas.

Pasti bagi siswa yang mendengar bunyi latto-latto akan menimbulkan hasrat dan keinginan yang kuat dalam dirinya untuk ikut bergabung memainkan latto-latto.

Di momen saya menjumpai ada siswa yang memainkan latto-latto tersebut di depan kelas, saya perhatikan banyak temannya yang lain yang mendekat dan ingin pula untuk memainkannya.

Itu bukti bahwa permainan latto-latto telah berhasil menyita perhatian siswa.

Kedua, permainan latto-latto bisa menyebabkan kontak fisik atau kekerasan antar siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun