Jika kita hanya bertindak sesuka hati tanpa memikirkan kepentingan bersama tentu kualitas kebersihan yang diharapkan sangat jauh dari apa yang ingin dicapai.Â
Jika semua pengunjung bersikap semaunya dan hanya mengharapkan tanggung jawab petugas kebersihan maka hal tersebut tentu dirasa menjadi sebuah sikap yang sangat egois.
Sekali lagi, sudah saatnya kita menjadi wisatawan cerdas dengan ikut berpartisipasi secara aktif mengelola kebersihan di tempat wisata dengan membuang sampah di tempat yang telah ditentukan serta memastikan toilet dalam keadaan layak pakai setelah digunakan.
Bisakah kita menjadi wisatawan cerdas yang peduli kebersihan tempat wisata? Bisa dong, masa nggak..
2. Peningkatan fungsi petugas kebersihan dalam manajemen pengelolaan tempat wisata.
Sudah sepatutnya apabila pengelola tempat wisata melakukan manajemen dan kontrol yang ketat terhadap kualitas kebersihan lingkungan dan mengawasi kinerja petugas kebersihannya.Â
Terkadang yang menjadikan tempat wisata menjadi sangat populer dan ramai kunjungan, kuncinya adalah kebersihan kawasan wisata tersebut.
Tentu orang akan enggan untuk kembali datang ke suatu tempat wisata apabila kondisi kebersihannya jauh dari kata layak.Â
Para pengelola tempat wisata harus menomor satukan kualitas kebersihan kawasannya demi mewujudkan kenyamanan bagi pengunjung atau wisatawan yang datang.
Apalagi jika status tempat wisata tersebut sudah berskala internasional tentu kategori pengunjungnya berasal dari wisatawan lokal dan mancanegara.
Malu rasanya jika tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia masih rendah kualitas kebersihannya. Apalagi jika sampai menjadi buah bibir wisatawan mancanegara dan viral.
Kondisi yang saya alami tersebut di atas sepertinya masih banyak terjadi di berbagai tempat wisata di seluruh pelosok negeri yang indah ini.