Seturut dengan itu, upaya branding kota diwujudkan dengan kehadiran logo dan slogan yang representatif. Kota Payakumbuh telah menyadari betul betapa pentingnya logo dan slogan tersebut dalam membangun citra daerah.
Oleh karena itu, maka logo dan slogan Kota Payakumbuh diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman.
Kota Payakumbuh hingga saat ini setidaknya memiliki empat slogan, mulai dari Kota Biru, Kota Batiah, Kota Galamai, dan terakhir Kota Rendang. Dari 4 slogan tersebut, 3 slogan terakhir diambil dari makanan khas kota Payakumbuh.
Sekilas tentang slogan Payakumbuh sebelumnya; Kota Biru, Kota Batiah dan Kota Galamai
Payakumbuh Kota Biru, slogan ini mengacu pada lambang daerahnya yang memang berlatar belakang warna biru.
Berdasarkan Perda Kota Payakumbuh No. 3 Tahun 2012 tentang lambang daerah Kota Payakumbuh, warna biru berarti: "Keramahtamahan --- air jernih ikannya jinak, mengandung harapan pada masa depan yang lebih baik".
Lalu, Payakumbuh Kota Galamai yang asal-usulnya dari gelamai yang merupakan makanan khas Payakumbuh. Menariknya, galamai ini menjadi hidangan dalam peresmian Kotamadya Payakumbuh oleh Mendagri Amir Machmud pada 17 Desember 1970. Galamai yang dihidangkan pada saat acara peresmian inilah yang kemungkinan menjadi awal Kota Payakumbuh mendapat julukan kota galamai.
Selanjutnya, Payakumbuh Kota Batiah. Slogan Kota Batiah ini muncul pertama kali pada era kepemimpinan Muchtiar Muchtar, saat menjabat Walikota Payakumbuh dari 1988-1993.
Batiah juga merupakan salah satu makanan khas atau kuliner yang berasal dari Kota Payakumbuh. Selain nama kuliner, Batiah adalah singkatan dari Bersih, Aman, Tertib, Indah, Asri, dan Harmonis (BATIAH).
Payakumbuh Kota Rendang, pengukuhan rendang yang mendunia di pasar global
Pada akhir 2018, Pemerintah Kota Payakumbuh yang ketika itu dijabat oleh Walikota Riza Falepi mempromosikan daerahnya sebagai Kota Rendang atau "The City of Randang" (randang adalah Bahasa Minangkabau).