Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"The City of Randang" Branding Payakumbuh Kota Rendang dan Geliat Ekonomi Daerah

14 Desember 2022   16:15 Diperbarui: 5 Februari 2023   19:50 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rendang sebagai kuliner khas Minang. (SHUTTERSTOCK/Yunan Yusmanto via Kompas.com)

Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Payakumbuh dalam rangkaian kegiatan di sentra IKM Rendang (Foto: Dok. Kemenparekraf)
Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Payakumbuh dalam rangkaian kegiatan di sentra IKM Rendang (Foto: Dok. Kemenparekraf)

Seturut dengan itu, upaya branding kota diwujudkan dengan kehadiran logo dan slogan yang representatif. Kota Payakumbuh telah menyadari betul betapa pentingnya logo dan slogan tersebut dalam membangun citra daerah. 

Oleh karena itu, maka logo dan slogan Kota Payakumbuh diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman.

Kota Payakumbuh hingga saat ini setidaknya memiliki empat slogan, mulai dari Kota Biru, Kota Batiah, Kota Galamai, dan terakhir Kota Rendang. Dari 4 slogan tersebut, 3 slogan terakhir diambil dari makanan khas kota Payakumbuh.

Sekilas tentang slogan Payakumbuh sebelumnya; Kota Biru, Kota Batiah dan Kota Galamai

Payakumbuh Kota Biru, slogan ini mengacu pada lambang daerahnya yang memang berlatar belakang warna biru.

Berdasarkan Perda Kota Payakumbuh No. 3 Tahun 2012 tentang lambang daerah Kota Payakumbuh, warna biru berarti: "Keramahtamahan --- air jernih ikannya jinak, mengandung harapan pada masa depan yang lebih baik".

Lalu, Payakumbuh Kota Galamai yang asal-usulnya dari gelamai yang merupakan makanan khas Payakumbuh. Menariknya, galamai ini menjadi hidangan dalam peresmian Kotamadya Payakumbuh oleh Mendagri Amir Machmud pada 17 Desember 1970. Galamai yang dihidangkan pada saat acara peresmian inilah yang kemungkinan menjadi awal Kota Payakumbuh mendapat julukan kota galamai.

Selanjutnya, Payakumbuh Kota Batiah. Slogan Kota Batiah ini muncul pertama kali pada era kepemimpinan Muchtiar Muchtar, saat menjabat Walikota Payakumbuh dari 1988-1993.

Batiah juga merupakan salah satu makanan khas atau kuliner yang berasal dari Kota Payakumbuh. Selain nama kuliner, Batiah adalah singkatan dari Bersih, Aman, Tertib, Indah, Asri, dan Harmonis (BATIAH).

Sentra Rendang Payakumbuh jadi destinasi kunjungan berbagai daerah untuk studi tiru (via basangek.com)
Sentra Rendang Payakumbuh jadi destinasi kunjungan berbagai daerah untuk studi tiru (via basangek.com)

Payakumbuh Kota Rendang, pengukuhan rendang yang mendunia di pasar global

Pada akhir 2018, Pemerintah Kota Payakumbuh yang ketika itu dijabat oleh Walikota Riza Falepi mempromosikan daerahnya sebagai Kota Rendang atau "The City of Randang" (randang adalah Bahasa Minangkabau).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun