Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Korelasi Pendidikan, Budaya Hidup Bersih dan Mentalitas Jepang di Piala Dunia 2022

29 November 2022   14:25 Diperbarui: 2 Desember 2022   09:46 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter Jepang bersih-bersih stadion. (GETTY IMAGES via BBC INDONESIA)

Guru selalu mengajak siswa untuk menjaga kebersihan yang disampaikan di kelas maupun pada saat siswa mengikuti kegiatan-kegiatan bersama seperti pada saat mengikuti upacara, berkumpulan di halaman/lapangan sekolah, mengikuti kegiatan IMTAQ (Iman dan Taqwa) dalam pendidikan agama islam, dan sebagainya.

Kegiatan IMTAQ ini menjadi peneguh karakter pribadi seorang siswa guna menjaga nilai moral di tengah era globalisasi dan modernisasi saat ini. Guru Agama Islam yang mengajarkan siswa untuk berdisiplin dan menjaga kebersihan, merupakan salah satu indikator pembentuk kualitas iman dan taqwa yang tercantum didalamnya.

Aksi bersih-bersih di lingkungan sekolah (foto Akbar Pitopang)
Aksi bersih-bersih di lingkungan sekolah (foto Akbar Pitopang)

Secara konsisten sekolah mengadakan kegiatan tentang budaya positif sekolah berupa gotong-royong dan aksi bersih-bersih lainnya di ruang kelas dan lingkungan sekolah.

Ada pula sekolah mengikuti program Adiwiyata guna membumikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi seluruh warga sekolah.

Turunannya bisa berupa kegiatan bank sampah sekolah yang terus mengajak siswa serta guru untuk belajar bertanggung jawab dan mengelola sampah yang dihasilkan dan berbagai aktivitas.

Bank Sampah untuk pembiasaan warga sekolah bertanggung jawab mengelola sampah (foto Akbar Pitopang)
Bank Sampah untuk pembiasaan warga sekolah bertanggung jawab mengelola sampah (foto Akbar Pitopang)

Sekarang tinggal bagaimana memaksimalkan peran dan fungsi adanya kurikulum tentang kebersihan sudah diberlakukan.

Pada sekolah-sekolah di Jepang mengarahkan muridnya untuk membersihkan dan memelihara kelas mereka bagi siswa setara SD. Sementara itu siswa sekolah menengah setara SMP atau SMA, mereka baru diberi tugas lebih yaitu membagi jadwal piket, melayani makan siang untuk teman-teman dan bahkan membersihkan toilet. 

Dalam sebuah buku berjudul 'Looking into the Lives of Children' --- sebuah buku yang menjelaskan tentang pendidikan di Jepang --- menyatakan tujuan utama pendidikan Jepang adalah untuk menumbuhkan kemampuan siswa untuk menjadi anggota masyarakat Jepang yang sepenuhnya terintegrasi dan produktif. [sumber]

Budaya positif di sekolah-sekolah Indonesia untuk mewujudkan perilaku hidup besih dan sehat bagi generasi bangsa (foto Akbar Pitopang)
Budaya positif di sekolah-sekolah Indonesia untuk mewujudkan perilaku hidup besih dan sehat bagi generasi bangsa (foto Akbar Pitopang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun