Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Korelasi Pendidikan, Budaya Hidup Bersih dan Mentalitas Jepang di Piala Dunia 2022

29 November 2022   14:25 Diperbarui: 2 Desember 2022   09:46 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter Jepang bersih-bersih stadion. (GETTY IMAGES via BBC INDONESIA)

Namun bagi mereka, bersih-bersih tempat setelah digunakan, sudah menjadi sebuah kebiasaan yang mendarah daging. Tidak hanya bersih-bersih di stadion, orang Jepang akan membersihkan apa yang mereka sentuh dalam keseharian. 

Jika mereka usai menggunakan toilet umum maka mereka akan memastikan toilet tersebut nyaman digunakan oleh pengguna berikutnya. 

Aksi bersih-bersih adalah kebiasaan yang sudah melekat dalam setiap pribadi Jepang. Namun kebiasaan tersebut tentu tidak langsung ada begitu saja. 

Seluruh masyarakat Jepang akan dibiaskan untuk menjaga kebersihan sejak dini. Pelajar di sana selalu aktif terlibat dalam kegiatan gotong-royong membersihkan kawasan sekolah. 

Tidak akan ada seorang pun yang enggan dan sok jijik jika harus memungut sampah yang berserakan. Siapapun itu, mulai dari anak kecil sampai orang dewasa.

Oleh sebab itu, aksi terpuji tersebut sangat pantas untuk kita semua menirunya dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Memaksimalkan peran kurikulum pendidikan di Indonesia mewujudkan budaya cinta kebersihan 

Dalam kurikulum operasional sekolah saat ini bahkan sejak dulu sudah memasukkan unsur materi pelajaran tentang cinta kebersihan dan kesehatan.

Pada Kurikulum 2013 yang lalu ada materi tentang kebersihan yang disisipkan pada pelajaran tema maupun bidang studi agama dan PJOK.

Itu artinya materi tentang penanaman sikap menjaga kebersihan dan kesehatan sudah diajarkan kepada peserta didik di sekolah.

Melalui kegiatan-kegiatan yang berguna untuk bagaimana menanamkan kesadaran siswa akan kebersihan pun sudah digalakkan oleh guru dan sekolah.

Tidak hanya sekadar menerangkan bahwa kebersihan merupakan suatu hal yang positif namun juga didukung oleh dalil berupa ayat Al Quran dan hadits misalnya dalam pelajaran PAI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun