Aturan dibuat sebagai kontrol, bukan untuk mengekang apalagi sampai mengintimidasi.
Maka tak jarang kita melihat genenasi yang suka melanggar aturan yang ada di sekitar kita. misalnya aturan berlalu lintas, aturan membuang sampah di lingkungan tempat tinggal, aturan ketika sedang berada di tempat ibadah, aturan ketika menggunakan fasilitas umum, dan seterusnya.
Padahal jika anak atau siswa sudah dibiasakan untuk mematuhi aturan walau dalam bentuk sekecil atau sesederhana apapun itu maka akan memberikan efek kepada si anak untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab dalam dirinya.
Itu baru secuil aturan tentang model rambut, tapi sudah dilanggar dan orangtua membiarkannya. maka jangan heran jika siswa cenderung menggampangkan aturan lalu melanggarnya dengan sukarela.
2. Aturan sekolah merupakan ciri khas setiap sekolah
Pada setiap sekolah pasti ada aturan tertentu yang telah ditetapkan agar dapat dipatuhi oleh seluruh warga sekolah, baik siswa maupun guru.
Tidak hanya di sekolah negeri, bahwa sekolah swasta jenis aturan yang diberlakukan malah jauh lebih rumit.
Sementara itu, sebenarnya tidak hanya di sekolah saja yang ada aturannya. mulai dari rumah, lingkungan tempat tinggal, dan seterusnya juga punya aturan tersendiri.
Oleh sebab itu sudah sepantasnya jika pihak orangtua wali murid dan seluruh stakeholder atau berbagai lapisan masyarakat harus berbesar hati menyepakati aturan yang ada.
Sekolah merupakan sarana yang tepat untuk mulai mengenalkan kepada siswa tentang apa itu sebuah aturan, konsekuensi dan alasan mengapa aturan harus ada dan wajib dipatuhi.
3. Sekolah dan guru perlu terlebih dahulu mensosialisasikan aturan sekolah