Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Populasi Manusia Mencapai 8 Miliar, Tantangan Terbesar yang Dihadapi Berikut Solusi

20 November 2022   05:05 Diperbarui: 21 November 2022   11:18 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah kamu bahwa saat ini jumlah populasi manusia di bumi ini sudah mencapai 8 miliar?

Wow! Sungguh luar biasa. 

Rasa-rasanya bumi sudah semakin sesak saja oleh keberadaan umat manusia yang mendiaminya. Karena bayangkan saja luas bumi adalah 510,1 juta Km.

Jika kita mencoba membagi antara jumlah penduduk dengan luas bumi maka sepertinya bumi memang sudah terasa sangat padat. Apalagi dari luas bentangan bumi tidak semuanya daratan malah yang lebih luas adalah lautan.

Di balik itu semua terdapat banyak sekali tantangan yang akan dihadapi oleh umat manusia ke depannya. 

Barangkali saat ini saja kita sebenarnya sudah mulai mengalami sedikit demi sedikit bencana global yang dapat merugikan dan membahayakan umat manusia secara menyeluruh.

Jelas akan ada berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh umat manusia kedepannya. Sudah tidak bisa lagi dipungkiri.

Oleh sebab itu, seluruh umat manusia harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi. 

Berikut ini penulis akan memaparkan beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh umat manusia di masa-masa yang akan datang, sekaligus memberikan pandangan dan masukan untuk bagaimana cara kita menyikapi tantangan tersebut menjadi sebuah kesempatan untuk meraih peluang.

1. Sumber Daya Manusia Versus Robotisasi

Dengan semakin banyak dan padatnya jumlah penduduk yang mendiami bumi ini maka kualitas sumber daya manusianya jelas akan semakin bersaing secara ketat.

Pembangunan kualitas manusia harus dapat berkembang dan ditingkatkan secara konsisten dan berkesinambungan.

Di balik besarnya segi kuantitas, seseorang harus mampu menunjukkan kualitasnya. Pada fase ini manusia akan mengalami yang namanya kondisi untuk bertahan hidup atau survival guna mencari posisi yang terbaik untuk keberlangsungan hajat hidupnya. 

Sementara itu, dengan adanya kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan yang kini sudah ditandai dengan semakin banyak pengaplikasian sistem robotika dalam berbagai sendi kehidupan umat manusia. 

Sehingga tantangan yang akan dihadapi oleh umat manusia untuk dapat bertahan hidup nantinya tidak hanya berasal dari kalangan manusia tetapi juga harus mampu mengalahkan dominasi robot yang semakin melesat-pesat.

Namun, tetap pasti akan ada peluang dan kesempatan yang dapat diambil. Untuk dapat meraih kesempatan dan peluang ini maka seseorang harus mampu menunjukkan kualitas dirinya agar dapat bersaing.

Sejurus dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) maka salah satu krisis yang akan dihadapi nantinya adalah krisis akhlak atau kepribadian sebagai value yang sangat penting. Saat ini saja kita sudah menyaksikan semakin masifnya berbagai kasus dan tindakan tak terpuji akibat dari pola dan tingkah laku manusia yang minus akhlak.

Maka salah satu indikator untuk mewujudkan manusia yang berkualitas nantinya adalah berdasarkan kualitas akhlak dan karakter kepribadiannya.

2. Krisis Sumber Daya Alam Karena Eksploitasi 

Bumi kita hanya ada satu-satunya, sedangkan dengan semakin padatnya populasi umat manusia maka semua pasti akan berupaya mengeksplorasi dan menguasai sumber daya alam yang ada.

Kegiatan eksplorasi sumber daya alam pasti akan selalu berlanjut secara terus-menerus dan tanpa batas jika tak ada kontrol atau regulasi yang harus disepakati secara bersama.

Sedangkan alam saat ini sudah menunjukkan gejala yang tidak sedang dalam keadaan yang baik-baik saja. Apa yang telah terjadi juga disebabkan oleh adanya kerusakan ulah manusia itu sendiri. 

Dengan semakin tajamnya populasi umat manusia maka tentu saja kebutuhan akan lahan seperti tempat tinggal juga pasti akan meningkat. Akibatnya lahan produktif mau tidak mau akan beralih fungsi menjadi kavling-kavling untuk lokasi hunian manusia.

Sementara itu, sumber daya alam juga tidak luput dari penguasaan oleh sekelompok orang maupun secara personal. 

Sehingga umat manusia lainnya pasti akan semakin terdesak dengan terbatasnya sumber daya alam yang tersisa di muka bumi. 

Harga-harga komoditas bahan pokok yang bahan utamanya berasal dari alam dan sangat dibutuhkan oleh manusia jelas akan berpotensi mengalami lonjakan kenaikan harga yang sangat signifikan.

Namun manusia harus berpikir cerdas untuk mampu memanfaatkan lahan yang ada walaupun sempit atau terbatas. Selama ini sudah banyak yang menekuni kegiatan berkebun pada lahan sempit di sekitar rumah (baca: urban farming). 

Ada pula yang melakoni budidaya ternak dengan hanya memanfaatkan ketersediaan lahan yang sangat terbatas. Disamping itu ada pula yang giat dalam produksi tanaman secara hidroponik. 

Hal-hal sederhana namun dampaknya luar biasa tersebut harus mulai bisa dibiasakan sejak sekarang sebagai sebuah strategi yang cukup solutif untuk menangani tantangan sumber daya alam yang menjadi sumber suplai asupan makanan yang dibutuhkan oleh manusia.

Kesadaran umat manusia harus selalu digalakkan agar mampu menjaga eksistensi alam sekitar supaya sumber daya alam yang masih tersisa di bumi ini dapat terjaga dan lestari.

3. Persaingan Dunia Kerja Akan Semakin Tinggi

Dengan semakin ramainya manusia di bumi ini maka kebutuhan akan lapangan pekerjaan juga pasti akan meningkat.

Sedangkan posisi sebuah pekerjaan sebagai mata pencaharian pundi-pundi rupiah pasti akan mengalami keterbatasan.

Pasalnya, gelombang PHK juga makin gencar dilakukan oleh banyak perusahaan secara global. 

Baru-baru ini kita telah mengetahui informasi bahwa sudah banyak perusahaan yang melakukan pemangkasan atau PHK terhadap karyawannya. [sumber]

Oleh sebab itu mencari pekerjaan kedepannya akan menjadi sebuah tantangan yang sangat luar biasa beratnya yang akan dihadapi oleh umat manusia sebagai jalan untuk bertahan hidup dalam mengumpulkan sumber penghasilan.

Nantinya akan banyak orang yang tidak terlalu memilih-milih pekerjaan yang penting mereka dapat bekerja asalkan cuan. Bahkan bukan tak mungkin banyak orang yang melakoni aksi jalan pintas atau dengan cara haram asalkan dapat menggandakan duit.

Peluang yang harus diambil pada masa ini adalah mencoba peruntungan dengan cara membuka usaha atau lapangan pekerjaan secara mandiri. 

Meskipun peluang untuk membuka usaha sendiri juga sangat berat tantangannya dimana pelaku usaha akan membutuhkan suntikan modal yang cukup besar demi menghasilkan profit..

4. Ancaman Kesehatan dan Gelombang Baru Pandemi

Isu kesehatan akan menjadi topik pembahasan yang sangat sentral nantinya dan harus mendapat perhatian lebih besar dari umat manusia tanpa terkecuali.

Unsur kesehatan tidak dapat dipisahkan dari keberlangsungan hidup umat manusia. 

Tatkala manusia itu sehat tentu ia akan mampu hidup dengan baik dan bertahan lebih lama di dunia ini.

Akan berbeda halnya dengan manusia yang memiliki riwayat kesehatan yang buruk maka kesempatan untuk survive di bumi ini akan menurun pula. 

Umat manusia harus bekerjasama menggalakkan kepedulian untuk menjaga kualitas kesehatannya secara berkelanjutan. 

Karena jika tidak begitu maka ancaman virus dan penyakit mematikan serta berbahaya bagi manusia juga akan menjadi sebuah ancaman tersendiri nantinya.

Contohnya, hingga detik ini kita sudah mengalami ancaman isu kesehatan global pada masa pandemi Covid-19. 

Pandemi Covid-19 bisa dikatakan menjadi sebuah bencana kesehatan secara global yang sangat merugikan umat manusia. 

Selama pandemi, hajat hidup umat manusia mengalami berbagai gangguan karena adanya pembatasan dan kurangnya aksesibilitas.

Oleh sebab itu, karena pentingnya faktor kesehatan ini maka setiap individu harus secara sadar saling berjibaku untuk mewujudkannya.

5. Pentingnya Pendidikan Guna Transformasi Generasi

Tantangan mendasar yang satu ini nantinya juga akan dialami oleh umat manusia tentang bagaimana memprioritaskan pendidikan. 

Karena semakin beratnya tantangan dan kebutuhan hidup yang harus dihadapi sehingga banyak orang yang mungkin akan mengenyampingkan pentingnya pendidikan. 

Akan ada anggapan bahwa pendidikan tidak perlu tinggi asalkan mampu nyari duit. 

Tak luput manusia akan lebih fokus bagaimana caranya memperoleh sebuah pekerjaan dan mencari penghasilan untuk bertahan hidup.

Akhirnya akan banyak generasi yang putus sekolah atau bahkan memilih tidak melanjutkan pendidikan karena yang terpenting bagi mereka adalah bisa menghasilkan uang, uang dan uang.

Akibat menurunnya kualitas, kuantitas serta intensitas manusia untuk mengakses pendidikan yang layak maka hal tersebut juga akan mengakibatkan berbagai macam permasalahan dan krisis kedepannya.

Padahal sebenarnya pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting bagi manusia karena jika manusia dapat teredukasi dengan baik maka ia akan mampu menggerakkan segenap daya dan upaya untuk dapat bertahan hidup dengan bijak dan mumpuni.

Ilustrasi populasi manusia dalam suatu ekologi. (sumber: freepik via kompas.com)
Ilustrasi populasi manusia dalam suatu ekologi. (sumber: freepik via kompas.com)

Lalu, adakah yang bisa kita lakukan?

Pertama, memprioritas pendidikan sebagai jalan untuk membangun "mindset" dan cara pandang yang baik dan bijak dalam menghadapi berbagai tantangan dan perkembangan zaman. Jika pendidikannya baik maka ada jaminan untuk perbaikan di berbagai sendi kehidupan seperti kesehatan, ekonomi, sosial budaya, dan seterusnya.

Kedua, merencanakan keuangan atau financial planning yang terarah agar tidak menimbulkan hutang yang tak terselesaikan dan supaya tidak menyusahkan orang lain di sekitarnya.

Ketiga, perlu adanya kesadaran pribadi untuk merencanakan kelahiran secara matang dan sesuai kemampuan diri. Allah SWT memang telah menyiapkan rezeki untuk setiap manusia yang lahir ke dunia ini. Namun definisi dari itu bukan berarti kita dilarang untuk punya banyak anak karena semua orang berhak punya anak sebanyak yang mereka inginkan asalkan direncanakan secara matang dan penuh tanggung jawab.

Keempat, selalu berusaha memperbaiki kualitas hubungan dengan sesama umat manusia. Manusia adalah makhluk sosial atau zoon politicon. Tidak ada satupun manusia di bumi ini yang dapat bertahan hidup dengan layak tanpa adanya bantuan dari orang lain. Untuk itu sangat penting menjaga kualitas hubungan manusia antara satu dengan yang lainnya.

Take care of our earth, make it a better place. For you and for me and the entire human race.

*****

Salam berbagi dan menginspirasi.

Akbar Pitopang.

[Mohon dukungannya untuk vote Akbar Pitopang untuk BEST TEACHER di Kompasiana Award 2022. Klik di sini untuk vote. Terima kasih..]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun